kiyai merupakan sebuah figur utama landasan berdirinya sebuah pesantren. Peran kiyai tidak hanya bertugas memberikan ilmu-ilmu agama saja kepada santri tetapi peran kiyai juga sebagai figur di masyarakat sekitar pondok pesantren serta menjadikan umat wahhidah menjalankan ajaran agama islam. Namun, terkadang kiyai mempunyai kesibukan di luar kegiatan pondok pesantren seperti mengisi ceramah, kajian, serta pemecahan masalah di masyarakat. Karena itu, aktivitas santri tidak dapat diperhatikan sehingga kegiatan di pondok pesantren terkadang tidak berjalan dengan baik, santri terirolasi kegiatan pembelajaran di pesantren banyak di liburkan, nilai-nilai agama yang didapat hanya sedikit.
Dampak tersebut dibuktikan akibat kurangnya perhatian terhadap aktivitas kegiatan pesantren dengan banyak sekali para orang tua santri yang mencabut kembali anaknya di pondok pesantren karena tidak sesuai dengan harapan. Selain itu, karena kurang terkontrolnya sebuah pesantren seorang santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum di Mojokerto tewas akibat dianiaya santri seniornya. Seharusnya santri senior fungsinya memberi pendampingan dalam rangka edukasi, bukan mengeksekusi sendiri. Â (Detik News diakses pada tanggal 21 Desember 2020).
Mayoritas pesantren sudah menerapkan metode bimbingan dan saling bertanggung jawab antara santri satu sama lain. (Santri senior) yang sudah lama menetap di pesantren diberikan tanggung jawab oleh kiyai untuk membingbing (santri junior) yang baru menetap di pondok pesantren, sehingga kesibukan atau halangan kiyai tidak berpengaruh terhadap efektivitas belajar pondok pesantren.Â
Selain itu, peran santri senior dapat mengontrol perilaku santri meskipun tidak ada tali persaudaraan, tetapi layaknya seorang adik dan kakak yang memiliki hubungan kedekatan emosional yang tinggi, interaksi yang terjalin di antaranya merupakan pola interaksi yang mendidik agar membentuk suatu kepribadian yang penuh dengan kekeluargaan.
Bimbingan santri senior merupakan bimbingan dengan tujuan agar santri baru dapat menyesuaikan diri secara harmonis dengan lingkungan pesantren.Â
Bimbingan tersebut terjadi melalui suatu proses kontinu, tidak diberikan hanya sewaktu-waktu saja dan secara kebetulan, namun merupakan kegiatan yang terus menerus, sistematika, terencana dan terarah pada tujuan, artinya dalam prosesnya memiliki program dan terarah dalam mendorong santri yang dibimbingnya. tidak hanya mengajar dan membimbing dalam hal pelajaran, Melainkan semua kehidupan keseharian di pondok pesantren menjadi tanggung jawab pembimbing.Â
Selain itu, proses tersebut sebagai ajang pembelajaran bagi santri senior agar mereka bisa memimpin, mengetahui metode atau cara mengajar yang benar dan yang terpenting adalah bisa memimpin anggota-anggota junior. Walaupun mereka diberi wewenang penuh, namun tidak terlepas dari bimbingan guru-gurukarena santri senior masih dalam tahap pembelajaran
Agama islampun menyerukan kepada kita agar senantiasa harus saling membimbing dalam kebaikan Sebagaimana di dalam Q.s Al-Asr 1-3. Â Â Â
Artinya: Demi masa. Sungguh mereka dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan melakukan amal kebaikan saling menasehati supaya mengikuti kesabaran dan saling menasehati supaya mengamalkan kesabaran. (Al -- Ashr [103] 1-3)
Semoga saja kita dapat saling mengingatkan dalam hal kebaikan
Aminn ya Rabbal 'Alamin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H