Yogyakarta merupakan salah satu tempat yang tidak bisa diam dengan keunikan-keunikan tempat wisata. Banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi dari yang berbaur dengan alam, tempat yang  estetik maupun tempat sejarah. Kota kaya dengan sejarah ini memiliki banyak sejarah dan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dijaga. Salah satu destinasi wisata sejarah di Yogyakarta yang masih memuat lengkap koleksi sejarah sekaligus bangunan peningalan kolonian Belanda yaitu Museum Benteng Vredeburg. Museum ini menyimpam banyak koleksi peninggalan zaman dahulu seperti artefak, dokumentasi dan foto. Paska tutup karena direvitalisasi, museum ini resmi dibuka kembali dengan banyak perubahan. Museum ini mulai beroperasi pada Sabtu, 8 Juni 2024. Awalnya pada saat pembukaan sampai tanggal 14 Juni 2024 tiket masuk museum tersebut GRATIS dan akan diperpanjang lagi sampai akhir Juni.
Museum Banteng Vredeburg merupakan tempat sejarah yang menyimpan benda dari berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Museum ini merupakan bagian dari Indonesia Heritage Agency (IHA) yang terletak di titik nol kilometer Kota Yogyakarta tepatnya di depaan Gedung Agung dan Keraton Kesultanan Yogyakarta. Setelah direvitalisasi, ada berbagai pembaharuan pada ruang diorama dan penambahaan berbagai fasilitas baru yang ada pada museum. Selain itu jam operasional atau kunjungan museum dibuka lebih lama dan sampai malam hari. Museum ini beroperasi mulai pada pukul 08.00 -- 20.00 WIB pada hari Senin hingga Kamis dan pukul 08.00 -- 22.00 WIB pada hari Jum'at hingga Minggu. Dan awal pembukaan kembali museum terebut pengunjung dapat massuk secara gratis hingga akhir Juni.
Sejarah
Museum Benteng Vredeburg merupakan sebuah bangunan pertahanaan Belanda yang menjadi saksi bisu peristiwa/ sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Museum ini dibangun memakan waktu sekitar 28 tahun dan selesai pada tahun 1787 dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 1867 Yogyakarta mengalami gempa dan benteng tersebut enalaamikerusakan dan memperlukaan perbaikan. Awalnya benteng ini dinamai benteng Rustenburg yang berarti "benteng peristirahatan"  kemudian setelah perbaikan selama Daendels menjabat sebagai Gubernir, dia mengubah nama menjadi benteng Vredeburg yang berarti "benteng perdamaian". Benteng ini dibangun atas usulaan Belanda dengan dali agar Belanda dapat menjaga keamanan kraton dan sekitarnya. Namun Belanda memiliki maksud  tersendiri dari dibangunya benteng didekat keraton yaitu guna memudahkan Belanda mengontrol perkembangan kraton dengan mudah. Berdirinya benteng tersebut dimaksudkan Belanda untuk berjagga-jaga apabila Sultan berubah memusuhi Belanda dan ingin menyerang Belanda. Setelah berjalannya waktu benteng ini merekan peristiwa peristiwa pentinng yang terjadi di Yogyakarta. Dan pada tahun 1992 sampai sekarang ini benteng Vredeburg resmi menjadi Museum khusus Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Vredeburg dengan tanah seluas 46.574 m persegi.
Jam Operasional dan Harga Tiket
Yang dulu buka dari jam 07.30 -- 16.00 WIB dengan biaya operasional Rp. 3.000,-/per orang dewasa, sekarang Benteng Vredeburg buka buka kembali dengan jam operasional sampai malam hari dengan biaya operasional gratis sampai Juni akhir.
Jam buka dari 8 Juni 2024 : Senin sampai Kamis pukul 08.00 -- 20.00 WIB dan Jumat -- Minggu pukul 08.00 -22.00 WIB. Dan dengan adanya  musikologi dan 2 kali pertunjukan vidio Wall Mapping pada akhir pekan pada pukul 18.30 dan 20.00 WIB.
Biaya operasional masuk Benteng Vredeburg yang awalnya gratis sampai tanggal 14 Juni sekarang diperpanjang sampai akhir Juni. Dan belum diketahui secara pasti setelah bulan Juni biaya operasional masuk benteng tersebut mengalami kenaikan, bisa jadi setelah itu biaya maasuk benteng terebut bisa mengalami kenaikan dari harg awal.
Fasilitas dan Fitur Baru
