Mohon tunggu...
Fiqi Zanni
Fiqi Zanni Mohon Tunggu... Penulis - Bismilah

Yakin usaha sampai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Akhlak Tasawuf dan Relevansinya dalam Pembelajaran

11 Desember 2017   13:22 Diperbarui: 11 Desember 2017   13:26 3918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajaran agama Islam bersumber kepada norma-norma pokok yang di cantumkan di dalam Al-Qur'an dan sunnah Rasullulah yang berkaitan dengan Akhlak manusia sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari.

Nabi memiliki akhlak yang agung, sebagai suri tauladan yang baik. Berakhlak islamiah berarti melaksanakan Ajaran Islam dengan jalan yang lurus terdiri dari iman, islam dan ikhsan. Ahklak yang mulia dalam agama Islam adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban, menjahui segala larangan dan menjalankan segala perintahnya.

Perkataan akhlak berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabi'at. Akhlak di samakan dengan kesusilaan sopan santun. Jadi pada hakikatnya akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian. Dari sinilah timbul berbagai macam perbuatan dengan cara sepontan tanpa di buat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Akhlak ialah ilmu yang mengajarkan manusia berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat dalam pergaulannya dengan Allah, manusia dan makhluk sekelilingnya.

Sumber-sumber ajaran akhlak ialah Al-Qur'an dan Hadits, Al-Qur'an dan Hadits adalah pedoman hidup yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya merupakan sumber akhlak karimah dalam ajaran islam, Al-Qur'an dan sunnah rasul adalah ajaran yang paling mulia dari segala ajaran manapun hasil renungan dan ciptaan manusia. Dari pedoman itulah di ketahui kriteria mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk.

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting, sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung kapada bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik, maka sejahteralah lahir dan batinnya, apabila akhlak rusak, maka rusaklah lahir dan batinnya.

Kejayaan seseorang terletak pada akhlak yang baik, akhlak yang baik selalu membuat seseorang menjadi aman, tenang, dan tidak adanya perbuatan yang tercela. Seseorang yang berakhlak mulia selalu melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Dia melakukan kewajiban terhadap dirinya sendiri yang menjadi hak dirinya, terhadap tuhan yang menjadi hak tuhannya, terhadap makhluk lain, dan terhadap sesama manusianya.

Seseorang yang berakhlak buruk menjadi sorotan bagi sesamanya, manusia terdiri dari unsur jasmaniah dan rohaniah, apabila seseorang tidak mempunyai rohani maka orang itu mati, sebaliknya apabila tidak mempunyai jasmani maka tidak dapat di sebut manusia, sejalan dengan kehidupan tersebut, maka problema yang bersifat material tidak tetap. Contohnya keinginan manusia terhadap sesuatu yang bersifat material, tidak ada puas-puasnya. Jika sudah mendapatkan sesuatu, ia ingin mendapatkan yang lainnya, sesudah mendapatkannya ia ingin yang lainnya dan seterusnya itulah manusia, hal yang wajar.

Dasar hidup manusia selalu ingin mencari kebahagiaan dan kebaikan yang tertinggi itulah tujuannya, karna itulah Allah memerintahkan untuk berlomba-lomba mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk mencapai kebahagiaan, manusia mencari jalan untuk menuju ke tempat yang di tujunya, yaitu kebahagiaan dengan segala upaya dan sarana yang ada pada masing-masing manusia yang telah di anugrahkan oleh Allah Yang Maha Rahman dan Rahim.

Agama merupakan tujuan yang lurus menuju tempat kebahagiaan, menuju tujuan manusia di akhirat dan di dunia. Iman, islam dan ikhsan merupakan tiga unsur yang berjalan, berakhlak mulia sebagai isi ajaran Rasulullah, menjadi agama(ibadah dan amal sholeh).

Tujuan pembinaan akhlak pada manusia, tujuan akhir pada setiap ibadah adalah pembinaan takwa. Bertakwa mengandung arti melaksanakan segala perintah agama dan meninggalkan segala larangan agama, ini berarti menjahui perbuatan-perbuatan dan meninggalkan segala larangan agama. Orang yang berakhlak mulia berbuat baik dan berbudi luhur.

Pemanfaatan pembelajaran ilmu akhlak, menyebabkan kita dapat menerapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai perbuatan yang baik dan perbuatan lainnya yang buruk, dan membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga hati menjadi suci dan bersih. Keterangan tesebut memberi petunjuk bahwa ilmu akhlak berfungsi memberikan panduan kepada manusia agar mampu menilai dan menentukan suatu perbuatan yang baik dan yang buruk. Karena ilmu akhlak menentukan kriteria perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk, selain itu ilmu akhlak juga akan berguna secara efektif dalam upaya membersihkan diri manusia dari perbuatan dosa dan maksiat. Ilmu akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia di segala bidang, seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan teknologi yang maju yang di sertai dengan akhlak yang mulia, niscaya ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang ia miliki itu akan bermanfaat sebaik-baiknya untuk kebaikan hidup manusia, sebaiknya orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memiliki pangkat, harta, kekuasaan dan sebagainya, namun tidak di sertai dengan akhlak yang mulia. Maka semua itu akan di salah gunakan yang akibatnya akan menimbulkan bencana di muka bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun