Mohon tunggu...
Fiqi Zanni
Fiqi Zanni Mohon Tunggu... Penulis - Bismilah

Yakin usaha sampai

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semangat Juang Gerakan Mahasiswa

1 Desember 2017   17:21 Diperbarui: 1 Desember 2017   17:46 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuaca kali ini nampak tak membaik

Hujan pun mengguyur hadirkan percik

Jalanan licin membuat orang kelabakan hingga terjungkir balik

Para Aktivis bertualang juang demi hak rakyat yang digelitik

Tapi parahnya karena kritik

Mereka tiba-tiba menghilang tanpa jejak mungkin diculik

Kondisi Rakyat tak membaik

Miris karena Rakyat dihisap sampainya tak berkutik

Tinggallah busung lapar meraung sakit

Hanya tulang-tulang terbungkus kulit

Hilang sekejap namun belum kelar

Ya..Antara bandit dengan makelar

Harus segera diberantas sebab bisa menular

Bagaimana kebuasan pemilik modal yang sangar

Keadilan bagi orang miskin sangat susah dan sukar

Uang datang lebih dahulu baru keadilan mekar

Sudah tak asing terdengar

Jikalau birokrat punya harta bermilyar-milyar

Wajar kalau mampu membeli pasal pasal yang diperjual belikan hukum di pasar

Nama mereka terkenal sering terdengar

Tentu lewat pamflet  yang beredar

Maka...

Bergeraklah mahasiswa

Sebab kalian rakyat bisa bahagia tertawa

Jejakkan kakimu demi tujuan membina

Bukan justru saling menghina

Kalian adalah layar perubahan

Sebab pada diri kalian tertancap tumpuan harapan

Sudah kenyang larut dalam perbincangan keilmuan

Maka sudah saatnya kalian berbaris bergandeng tangan

Jangan bosan menyuarakan kebenaran

Berteriaklah para Mahasiswa sambil mengangkat kepalan tangan

Perbanyak dan perkuatlah barisan

Walau panas atau kehujanan

Walau aparat mengancam dengan selonsong senapan

Tetap sorakkan suara perlawanan

Itulah hakikat perjuangan

Wujudkanlah cita keummatan dan kebangsaan

Tentu sesuai pula dengan harapan

Jangan semata hanya slogan

Namun kokohkan pondasi dalam hati keyakinan

Pastilah ketentraman menjadi kenyataan

Jangan pernah bosan

Sebab jika mulai bosan maka yang ada hanyalah kemerajalelaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun