Infontainment sudah menjadi kebutuhan informasi bagi sebagain orang. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi asupan infotainment di media massa. Media massa Indonesia banyak menampilkan siaran infotainment yang umumnya memberitakan kehidupan selebritis tanah air. Infotainment berbeda dengan berita, cara penyajian infotainment biasanya disajikan dalam penampilan yang lebih santai dan tidak formal. Frekuensi penayangan infotainment di Indonesia dapat dikatakan tinggi, mengingat hampir seluruh media di televisi menayangkan acara infotainment dengan gaya pembawaan yang berbeda dengan beberapa channel televisi yang ada.
Tentu kepopuleran tayangan infotainment ini bukan hanya karena acara televisi semata, namun ada beberapa faktor yang membuat tayangan infotainment ini digemari oleh masyarakat. Berbeda dengan tayangan berita yang terkesan formal dan menampilkan isu-isu yang serius, tayangan infotainment menampilkan tayangan yang santai, menghibur dan disertai dengan bumbu gosip. Gosip adalah sebuah obrolan atau rumor kosong yang berkaitan dengan kisah atau urusan pribadi atau orang lain. Selain terkesan membicarakan kisah hidup orang lain, gosip yang ditampilkan di sebuah acara infotainment belum tentu benar kebenarannya. Namun, entah benar atau tidak kebenarannya, masyarakat sangat menggemari gosip terlebih gosip seorang selebriti terkemuka. Tayangan infotainment yang menggunakan gosip kerap dijadikan alat oleh media untuk menarik perhatian penonton tanpa mempedulikan privasi dan kehormatan individu yang bersangkutan hanya karena kepentingan komersial.
Di dalam Islam, gosip merupakan hal yang dilarang oleh Allah SWT karena beberapa faktor yang ada di dalam gosip tidak sesuai dengan hukum syariat Islam. Dalam Islam ada beberapa prinsip penting yang harus diperhatikan dalam memandang gosip. Pertama, Islam mendorong umatnya untuk menjaga lisan dan menghindari dari perbuatan menyebarkan informasi yang tidak benar kebenarannya. Hal ini sesuai dengan prinsip komunikasi Islam Qaulan Sadida dan Qaulan Ma'rifa.
Qaulan Sadida berarti pembicaraan, ucapan atau perkataan yang benar atau perkataan yang tidak dusta. Qaulan Sadida dijelaskan dalam QS. An-Nisa ayat 9
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Qaulan Sadida --perkataan yang benar" (QS An-Nisa [4]:9).
Sebagai umat muslim, jelas terlihat bahwa Qaulan Sadida merupakan pedoman umat muslim untuk berkomunikasi di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karem itu, penting bagi kita sebagai umat muslim untuk menghindari gosip atau bergunjing tentang orang lain yang belum tentu benar kebenarannya. Meskipun sudah terbukti kebenarannya, membicarakan atau membahas kehidupan orang lain dapat dikatakan sebagai ghibah. Ghibah di dalam Islam hukumnya dosa dan harus dihindari.
"Barang siapa menahan ghibah terhadap saudaranya, maka Allah akan menyelamatkan wajahnya dari api neraka kelak pada hari kiamat." (HR. Tirmidzi 1854).
Di dalam gosip terdapat unsur ghibah yang dilarang oleh Allah SWT.
Selain prinsip komunikasi Islam Qaulan Sadida, prinsip komunikasi Islam yang lainnya dalam hal infotainment dam gosip adalah Qaulan Ma'rufa. Qaulan Ma'rufa artinya perkataan yang baik, ungkapan yang pantas, santun, tidak menggunakan sindiran, tidak menyakitkan dan tidak menyinggung perasaan. Allah SWT menjelaskan Qaulan Ma'rufa dalam QS. aN-Nissa ayat 5.
"Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya[268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Ma'rufa --kata-kata yang baik." (QS An-Nissa :5)
Selain penyampaian yang santai, gosip dalam acara infotainment sering disampaikan dalam penyampaian yang heboh, terkesan menyindir dan dapat menyinggung perasaan orang yang bersangkutan.
Sebagai umat muslim, kita harus menyampaikan sebuah pesan atau komunikasi dengan perkataan yang lemah lembut, tidak menyakiti atau tidak menyinggung perasaan orang lain. Oleh karena itu, penting bagi umat muslim untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang mengarah pada gosip atau menggunjing orang lain.
Untuk itu, Islam memberikan kesempatan kepada umatnya untuk terhindar dari perbuatan gosip atau menggunjing orang lain. Pertama, memohon ampunan kepada Allah SWT, umat muslim harus sadar akan dosa yang telah diperbuatnya, Allah SWT memberikan kesempatan bagi siapa seluruh umatnya yang ingin bertaubat dan memohon ampunannya. Ledua, berpikir sebelum berbicara, sebelum mengucapkan sesuatu tentang orang lain, alangkah lebih baiknya kita berpikir dan menilai apakah perkataan tersebut akan membawa manfaat atau hanya akan menimbulkan fitnah atau kerugian. Ketiga, menghindari bergaul dengan orang-orang yang suka menggunjing, namun apabila kita sudah berada dalam lingkungan yang sering menggunjing orang lain dan susah untuk keluar dari lingkungan tersebut, hal yang harus kita lakukan adalah memberinya nasihat dan menyadarkannya. Keempat, bersikap objektif dan mencari kebaikan, apabila mendengar sebuah cerita tentang seseorang, penting bagi kita untuk memverifikasi informasi yang kita terima. Terakhir, sibukkan diri dengan aktivitas yang positif, umat muslim dapat  melakukan kegiatan dengan membaca Al-Qur'an, memepalajari agama, melakukan kegiatan sosial dan menghindari pembicaraan yang kurang bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H