Mohon tunggu...
Fiqi Indra Fahlupi
Fiqi Indra Fahlupi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis karena hidup, hidup bukan karena menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gejolak Hati dalam Hidup

25 Juli 2020   17:27 Diperbarui: 25 Juli 2020   17:26 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel ini akan membahas tentang gejolak hati dalam hidup. Hal ini penting banget buat dibahas karena sebagai remaja, kita seringkali bingung pada diri kita sendiri. Rasanya selalu salah, rasanya ga ada yang bener, dan rasa rasa lain yang menjadikan hati kita bergejolak dan semakin tercekik pelik. 

artikel ini sangat tepat dibaca untuk kamu yang sedang merasa gundah dan putus asa dan ingin mencoba menjadi diri sendiri. Untukmu yang sudah merasa menemukan jalan hidup dengan menjadi diri sendiri juga wajib baca artikel ini, ya apa salahnya nambah wawasan. Iya kan ?

Selamat membaca . . .

Kita seringkali mengalami sebuah momen yang membuat kita serba salah saat menjalani hidup dan merasa ga punya harapan. Itu normal terjadi pada mahluk hidup. Kalo kamu nggak ngrasain hal tersebut, mungkin kamu sejenis bebatuan, bukan mahluk hidup.

Tapi hati hati loh ! walaupun hal ini normal terjadi pada kita, kalo kita salah untuk mengambil langkah, maka bisa saja hidup kita akan berahir pada kematian yang disengajakan, ya bunuh diri gitu bahasa umumnya. gimana enggak coba ! soalnya hal terpenting saat kita hidup ya harapan. 

Makannya jangan pernah berhenti berharap (berharap sama mantan tidak termasuk yah). Manusia bisa hidup satu minggu tanpa makan, dan bisa bertahan 3 hari tanpa minum. Tapi manusia tidak bisa hidup tanpa harapan.

Setelah kita berpikir keras dan berpikir harus seperti apa menjalani hidup. Kita melihat lingkungan sekitar dan mulai membandingkan diri kita dengan orang lain. kenapa orang itu terlihat sangat santai menjalani hidup ? kenapa orang itu terlihat sangat bahagia dan menikmati hidupnya sedangkan kita tidak ? dan terus menerus bertanya dan menyalahkan diri sendiri.

Ketahuilah kawan, pepatah yang mengatakan rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau memang benar adanya. Hal itu terbukti salah satunya ya melalui pertanyaan pertanyaan itu. Padahal aslinya orang yang kita lihat sempurna hidupnya juga bisa jadi malah lebih rumit hidupnya dan berpikir hidup kitalah yang lebih sempurna.

Kawanku,

Ketahuilah bahwa sumber utama dari masalah itu bukanlah pada bagaimana kita menjalani hidup, bukan pada orang orang yang terlihat menikmati hidupnya dengan menjadi diri sendiri. Tapi sumber utamanya adalah pada kita yang terlalu memikirkan hal hal yang sebenarnya tidak penting. 

Jadi mari berhenti memikirkan hal hal yang sebenarnya ga berguna buat hidup kita. Seperti memikirkan harus seperti apa hidup dan membandingkan hidup kita dengan orang lain. karena itu ga bakal menyelesaikan masalah, melainkan menambah rasa bersalah. Berhenti berpikir dan mulailah untuk melakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun