Film Drakor telah menjadi fenomena global yang sangat populer, terutama di kalangan wanita. Meskipun film Drakor dapat memberikan hiburan dan inspirasi, namun juga dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan bagi wanita.
Penggemar film ini disukai dari kalangan remaja, hingga ibu rumah tangga. Film yang menampilkan adegan romantis dan juga memiliki peran utama (aktor) laki-laki dengan wajah ganteng, dan glowing, tentu menjadi nilai lebih bagi film tersebut. Terutama bagi kaum hawa.
Film yang seakan-akan menghipnotis penontonnya ini, mampu membangkitkan perasaan emosional yang kuat, maka tak heran penonton ini bisa menangis, terharu, dan berkaca-kaca saat menikmati film kesayangannya.
Banyak yang kagum, hingga fanatik yang berlebihan dengan aktor artis Korea tersebut. Ia seakan-akan menganggap aktor tersebut sangat perfek, tanpa ada kekurangan sedikit pun, sudah ganteng, romantis, pengertian, dan kaya raya.
Dalam film tersebut seakan-akan laki-laki yang ia tonton sangat mengetahui apa yang ia butuhkan dan diinginkan wanita dalam mendapatkan pasangan. Kendati demikian, dalam hubungan percintaan, tentu ini menjadikan tolak ukur wanita, yang selalu bermimpi untuk mendapatkan pasangan tersebut (aktor).
Lihat saja, ketika aktor kesayangannya dihujat, ia akan membela mati-matian, ia tidak peduli mana teman, mana sahabat, ketika sudah menyangkut idolanya. Tentu ini fanatik bukan?
Penulis akan membahas betapa bahayanya dampak film tersebut bagi kehidupan sehari-hari, terutama dalam hubungan terhadap pasangan. Mari kita bahas dampak yang didapati, tentu dampak ini tidak disadari, karena sifatnya perlahan masuk ke alam bawah sadar.
Penulis menganalisa dengan Teori Jarum Suntik pada fenomena ini. Teori jarum suntik adalah sebuah teori komunikasi yang dikembangkan pada awal abad ke-20. Teori ini menjelaskan bagaimana media massa dapat mempengaruhi perilaku dan opini masyarakat.
Menurut teori jarum suntik, media massa dapat mempengaruhi masyarakat dengan cara menyuntikkan pesan-pesan yang diinginkan ke dalam pikiran dan perilaku masyarakat. Proses ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yakni:
1. Pesan: Film Drakor menyampaikan pesan yang diinginkan kepada penontonnya dengan tujuan tertentu. Pelan tapi pasti, itulah yang penulis amati, sehingga pesan yang diberikan tanpa sadar masuk ke alam bawah sadar mereka.
2. Penerimaan: Penonton menerima pesan-pesan tersebut dengan berbagai adegan cerita pada film yang ditampilkan. Dengan menerima pesan secara terus menerus melalui alur cerita. Komunikan atau penikmat film akan tertarik dengan apa yang disampaikan (pesan) dalam film tersebut.
3. Pengolahan: Penonton akan merasakan dan memahami dari isi film tersebut. Semua orang bisa menerima sebuah informasi, Namum. Tidak semua orang mampu memahami isi dari sebuah informasi tersebut. Maka tidak heran segelintir dari mereka bisa kecanduan bahkan fanatik.
4. Pengaruh: Film tersebut mempengaruhi perilaku dan persepsi penontonnya. Pengaruhnya, ia akan selalu memiliki ekspektasi tinggi terhadap pasangannya. Apa yang ia lihat dalam film tentu sangat berbeda jauh dalam kehidupan nyata. Tentu ini akan timbul perasaan tersembunyi ketika ia memandang wajah pasangannya. Maka dari itu ia mudah senyum dan terharu apa yang ada di dalam film dibanding melihat langsung apa yang dilakukan oleh pasangannya di dunia nyata. Ini salah satu dampak pengaruh dari film tersebut, menurut analisis Teori Jarum Suntik.
Teori jarum suntik berdasarkan pada beberapa asumsi, yaitu:
1. Masyarakat pasif: Masyarakat dianggap pasif dan tidak memiliki kemampuan untuk menolak atau mengkritik pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa.
2. Pesan yang kuat: Pesan-pesan yang disampaikan oleh film Drakor dianggap kuat dan dapat mempengaruhi perilaku dan opini penontonnya.
3. Pengaruh langsung: Teori jarum suntik mengasumsikan bahwa media massa memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku dan opini masyarakat.
Dengan demikian, film Drakor dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan bagi wanita, terutama dalam hubungan terhadap pasangan. Oleh karena itu, penting untuk menonton film dengan bijak dan tidak terlalu terpengaruh oleh kisah-kisah yang ditampilkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI