RAKYATÂ terus bergejolak menolak pemerintahan baru. Hoffman gagal meyakinkan rakyat. Pentolan pro revolusi melarikan diri. Dimulai dari Jendral Lehman dan diikuti Jhon Tricchi. Sadery berada dalam status quo kepemimpinan. Ruang gerak dipimpin oleh organ-organ pro revolusi. Pertikaian antar organ revolusi terus berkecamuk.
Kunci hanya pada Falker orang terakhir yang berdebat dengan Prof.Kimberley. Hoffman belum mau melepasnya begitu saja. Dia mengusulkan kesepakatan yang ditolak oleh Falker. Ia berharap Falker menyalin ulang buku pemikiran Prof.Kimberley secara palsu. Meski disiksa, Falker tetap menolak paksaan Hoffman yang kini masih memiliki kekuatan di organ perangkat bersenjata negara,
"Lebih baik kau langsung umumkan pemegang kendali negara ditanganmu, kau punya kekuatan," kata Falker pada Hoffman.
"Aku akan kalah pada faktor de jure. Negara-negara lain akan mengecam pemerintahanku. Aku akan gagal. Maka aku mohon padamu untuk membantuku," kata Hoffman.
"Aku tak dapat memenuhi permintaanmu. Karena pemikiran Kimberley bertentangan denganku," jelas Falker.
"Baiklah, tuangkan konsep idemu untuk dasar falsafah negara. Namun, sampaikan pada rakyat ide itu merupakan milik Kimberley,"
"Tidak akan..."
Raut wajah Hoffman tampak kesal, melihat Falker yang keras kepala. Seketika itu juga ia bertepuk tangan sebanyak tiga kali. Tak lama, dua orang berseragam angkatan bersenjata datang menggandeng seorang gadis ditengah.
"Ayah tolong lepaskan aku," kata gadis tersebut, disambut todongan pisstol Hoffman ke kepala gadis itu.
"Keparat kau.... lepaskan putriku," sambut Falker.
"Kau telah berkhianat padaku Falker. Maka pantas satu persatu keluargamu mati di hadapanmu." Ucap Hoffman.
Sebelumnya, kedua tokoh ini telah bermufakat dalam pengambilalihan kekuasaan. Namun, melihat gejolak masyarakat yang telah membunuh Jendral Asinger, Falker hilang keberanian dan memilih membelot dari Hoffman. Â
"Oke.... Baik aku setuju, beri aku waktu memalsukan buku Prof.Kimberley, lepaskan putriku."
"Nah...., waktumu hanya satu Minggu untuk menyelesaikan buku tersebut, karena pihak PBB akan mengambil alih negara dalam waktu empatbelas hari.
***
Buku telah selesai. Pemikiran Falker beratasnama Prof.Kimberley akan dibawa pada publik. "Kimberleteia" sebuah konsep kenegaraan dimana kekuasaan politik berada di tangan angkatan bersenjata. Hak politik dan memilih hanya ada di tangan angkatan bersenjata dengan model kepala negara sebagai ex officio panglima perang teringgi. Konsep ini tidak melibatkan rakyat secara pemilihan. Namun, rakyat sebagai pemerintah penuh dengan segala kebijakan yang akan diterapkan akan memungut suara langsung rakyat.
Rakyat menyambut baik konsep negara tersebut, namun masalah ekonomi akan muncul dalam setiap pengambilan keputusan langsung yang melibatkan rakyat. Hoffman memegang kendali pemerintahan Sadery. Tapi segala kebijakannya dibatasi oleh rakyat.
Setahun berjalan pemerintahan tersebut, Hoffman mengundurkan diri. Pada akhirnya dia sadar, konstitusi negara yang dibuat Falker hanyalah untuk menjebaknya. Sadery kembali berada dalam kekosongan kepemimpinan dan kemiskinan. Buku pemikiran Prof. Kimberley yang asli hingga saat ini pun masih belum diketemukan.
MEDAN 28/10/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H