Mohon tunggu...
Fiqih P
Fiqih P Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Semarakkan literasi negeri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Sayap-sayap Suci

13 Oktober 2018   22:42 Diperbarui: 13 Oktober 2018   22:52 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga bidadari datang menjemput. Aku tertegun melihat indah pemandangan malam itu. Aku sendiri, menatap bidadari bersayap. Ada apa gerangan, aku lelaki konyol didatangi bidadari ini.

Satu bidadari mempertanyakan tentang relasiku pada perempuan. "Tak ada perempuan yang mau denganku,"

"Mengapa?" tanya bidadari itu sembari mengebaskan sayapnya padaku hingga beberapa helai bulu sayapnya terlepas melambai jatuh ke wajahku.

"Entahlaah," jawabku.

"Tidakkah kau merasa wajah dan penampilanmu menjadi daya tarik bagi perempuan?" tanya bidadari kedua.

"Ya kurasa, namun selalu gagal."

"Tidakkah kau tahu apa penyebabnya?" tanya bidadari ketiga.

"Ah......," aku terdiam dan berfikir.

"Apakah kalian tahu penyebabnya?"

"Fikirkanlah perbuatanmu," kata bidadari yang pertama kali bertanya padaku.

Lalu mereka mengibaskan sayap-sayap sucinya. Seketika bulu bertebaran jatuh dikamarku. Putih menutup pandangan. Kesejukan dan kebahagiaan seketika sirna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun