Mohon tunggu...
Fiqih P
Fiqih P Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Semarakkan literasi negeri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menafikan Semesta

1 Januari 2018   14:20 Diperbarui: 3 Januari 2018   05:23 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau melihatku nona?"

"Ya, aku melihatmu dengan jelas. Kenapa tuan?"

"Bagaimana kau bisa melihat, bukankah dulu kau buta nona?"

"Aku tak mengenal siapa yang memberiku mata. Aku menyebutnya matahari. Hingga kini aku tak tahu siapa itu. Namun, aku bersyukur. Berkatnya aku bisa melihat semesta," tutur Lily padaku.

"Apakah kau tahu pemilik mata ini tuan?"

"Ya. Mataharimu telah menafikan semesta nona."



Tebing Tinggi Deli 1/1/2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun