"Kau melihatku nona?"
"Ya, aku melihatmu dengan jelas. Kenapa tuan?"
"Bagaimana kau bisa melihat, bukankah dulu kau buta nona?"
"Aku tak mengenal siapa yang memberiku mata. Aku menyebutnya matahari. Hingga kini aku tak tahu siapa itu. Namun, aku bersyukur. Berkatnya aku bisa melihat semesta," tutur Lily padaku.
"Apakah kau tahu pemilik mata ini tuan?"
"Ya. Mataharimu telah menafikan semesta nona."
Tebing Tinggi Deli 1/1/2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!