Mohon tunggu...
Fiqih P
Fiqih P Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Semarakkan literasi negeri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta dalam Invasi Amerika Serikat

23 Desember 2017   21:55 Diperbarui: 23 Desember 2017   22:36 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koran Newyor Observer yang membahas kekejaman invasi Kualla Batee: Dokumen Dr.Farish An Noor

***

Friendship akhirnya sampai ke Salem, Massachusets, USA. Begitupun kabar pembantaian yang dilakukan orang-orang Qoallah Battoo pada awak kapal Frienship sampai ke telinga Presiden USA Andrew Jackson. Begitu gemparnya pihak USA. Hingga Kapal USS Potomac di bawah Komodor Downes diperintahkan berangkat pada 24 Agustus 1831.

Levina mendengar kabar itu. Dia melakukan segala cara agar dapat ikut dalam rombongan tentara. Levina berhasil, lagi-lagi ia menjadi juru masak di kapal itu. Antara bahagia dan takut. Levina bahagia karena akan kembali berjumpa Dahlam. Namun, takut akan tujuan mereka ke Qoallah Battoo. Ia takut Dahlam tewas dalam invasi yang bertujuan menghukum orang-orang Qoallah Battoo.

5 Februari 1832 USS Potomac sampai di Qoallah Batoh. Kapal itu menyamar sebagai kapal dagang. Pada saat itu, pihak pengintai menculik Poh Adam. Poh Adam mengatakan warga tidak mau bertanggung jawab atas kejadian tahun sebelumnya yang menimpa awak kapal Friendship. Penyamaran berhasil, Komodor Downes memerintahkan segera menyerang Qoallah Battoo.

Dentuman meriam menandai dimulainya perang. Pasukan USS Potomac mulai menyerbu daratan. Benteng Qoallah Battoo telah hancur. Namun, para petarung Qoallah Battoo tetap tak mau menyerah. Mereka masih meneruskan perlawanan. Saat itu Levina juga turun ke darat mencari-cari Dahlam.

Seorang perempuan berjalan melihat-lihat keberadaan Dahlam ditengah kecamuk perang. Akhirnya dari kejauhan tampaklah wajah lelaki seperti Dahlam memegang pedang. Levina berlari mendekati lelaki yang sedang bertarung dengan tantara USS Potomac.

Dalam lari Levina, Dahlam terjatuh. Tentara USS Potomac akan menusuk Dahlam. Tapi Levina menahan senjata laras panjang yang bermata pisau. Tangan Levina berlumuran darah. Levina menangis ikut terjatuh bersama  Dahlam.

"Tuan, mohon jangan bunuh dia. Dia yang menyelamatkan kami waktu itu tuan,"  Levina memohon pada lelaki itu. Tapi, permohonannya ditolak. Dahlam terhunus dengan mata pisau senjata laras panjang tantara itu.

Koran Newyor Observer yang membahas kekejaman invasi Kualla Batee: Dokumen Dr.Farish An Noor
Koran Newyor Observer yang membahas kekejaman invasi Kualla Batee: Dokumen Dr.Farish An Noor
"Dahlaaam," teriak Levina. Dia hanya bisa menangis memeluk Dahlam dalam pembaringan di tengah perang yang berkecamuk. Dahlam tewas. Begitu juga para petarung Qoallah Battoo lainnya. USS Potomac berhasil menjarah harta benda warga dan kembali ke USA. Levina tetap tinggal di Qoallah Battoo.

Akan tetapi, Levina sempat menuliskan kisahnya di secarik kertas yang dibawa oleh Richard tukang bersih bilik USS Potomac. Sebagaimana pesan Levina, Richard mengirimkan tulisan Levina kepada koran New York Observer.

Sampai di USA, tentara bukan mendapat pujian dari masyarakat, tapi malah cemoohan lantaran tulisan Levina yang mengungkapkan kekejaman membabi buta tentara USS Potomac. New York Observer memuat tulisan Levina hingga stabilitas politik kepemimpinan Presiden Andrew Jackson  terganggu.

Sei Rampah 23122017

Semifiksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun