Mohon tunggu...
Fiqih Purnama
Fiqih Purnama Mohon Tunggu... PNS -

Penulis Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gempar Kata

30 September 2016   23:58 Diperbarui: 1 Oktober 2016   00:23 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="ilustrasi (www.pixabay.com)"][/caption]

SEMUA orang berlarian ke arah kantor desa. Mereka sibuk, ada yang melihat ada yang nimbrung ikut andil mengeroyok.

Haji Bakrie, Kepala Desa katanya kepergok berbuat mesum di ruangan bersama Surti, janda yang baru dua hari lalu di angkatnya jadi sekretaris pribadi.

Sejak diangkatnya Surti telah gempar kata-kata warga desa tentang Haji Bakrie yang mulai mata keranjang. Pemuda desa dan emak-emak warung cepat sekali menghembuskan gosip ini.

Kebetulan sekali, Pak Kades tampak sedang berdua dengan Surti janda ditinggal mati. Suaminya meninggal sebulan lalu. Alasan kasihan Pak Kades mempekerjakannya.

Tapi warga telah menggemparkan desa dengan isu-isu miring. Terlebih Surti adalah janda. Emak-emak merasa sangat tak menerima jika Surti bekerja dengan Pak Kades.

"...dasar wanita murahan, baru sebulan ditinggal mati udah maen sama suami orang," kata seorang perempuan sambil menjambak rambut Surti yang kini sudah tak lagi berhijab.

Pak Kades Haji Bakrie juga sudah dipukuli pemuda desa. Apalagi banyak pemuda desa yang tak suka Pak Bakrie lantaran lapangan sepak bola telah diizinkan untuk di bangun perumahan.

"Ini ni orang tua. Makin tua makin jadi. dasar orang tua gak tau diri," kata salah satu pemuda desa.

Kemudian warga bersepakat memberitahukan pada Buk Kades. "Ayo kita kasih tahu Buk Kades, tingkah Pak Bakrie yang begini," warga serentak berseru.

"...jaa jaangan ke rumah saya," kata Haji Bakrie.

"Kenapa Pak Kades.Bapak takut ibuk marah? alah sudahh. Ikat Pak Kades sama Surti di tiang listrik, biar nanti dilihat sama Buk Kades," kata seorang warga.

Tak lama orang-orang yang mencoba memanggil Buk Kades kembali. "Buk Kades gak ada di rumah,"

"Wah masih bisa selamat ni orang tua," celetuk salah satu pemuda.

"...udah kita bawa ke balaI desa.Kita sidang," teriak warga.

Tiba-tiba seorang perempuan berbadan tambun ke luar dari kantor desa.

"Eh, eh eh ada apa ini ramai-ramai?"

"Loh ini kok suami saya babak belur?"

"...ehhhmm Pak Kades mesum sama Surti buk," teriak warga.

"Mesum gimana?. Lha saya dari tadi sama Pak Kades sama Surti juga nyiapin undangan acara PKK Desa."

"Gak mungkin suami saya mesum dengan Surti, saya di kamar mandi kantor kebelet BAB," kata perempuan tersebut.

"Ah dasar kalian warga kurang ajar ya," teriak Buk Kades. Semua warga diam. Imam Masjid bersama muridnya telat datang. Warga yang heboh itu kini terlihat bersujud di kaki Haji Bakrie karena kata-kata yang menggemparkan tentang Pak Kades Haji Bakrie dengan Surti.

Sei Rampah 30/9/2016

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun