Mohon tunggu...
Fiqih DarlieM
Fiqih DarlieM Mohon Tunggu... Duta Besar - Freelance

Tulisan apa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Gen Z Bingung Pilih Nikah Muda atau Menunda Nikah Demi Karier

8 Agustus 2023   13:59 Diperbarui: 8 Agustus 2023   19:01 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fvoi.id

Pernikahan hingga saat ini masih menjadi sesuatu yang sakral. Dan bagi kebanyakan orang, terutama di negara kita, pernikahan merupakan suatu pencapaian atau milestone kehidupan seseorang.

Oleh karena itu, kalimat "kapan nikah?" masih menjadi suatu pertanyaan umum yang kerap membebani seorang jomblo yang usianya sudah masuk tahap waspada. Belum menikah di usia 25 tahun ke atas tampaknya kerap dianggap sebagai sebuah aib bagi seseorang.  Ada pria dan wanita yang menunda pernikahan karena berbagai faktor, mulai dari masalah kecocokan hingga karir mereka.

Pernikahan yang diinginkan tentunya bukan sekadar menikah untuk waktu yang singkat, melainkan pernikahan dapat dijalin hingga keduanya menutup usia. Namun, ketika semua dijalankan belum saat yang tepat tentu risiko akan menimpa setelah berjalannya pernikahan, tetapi tak jarang juga pemuda, bahkan remaja, memutuskan untuk menikah di usia muda tapi juga banyak yang menunda menikah demi karir dan menunggu umur yang matang.

Dalam teori generasi (Generation Theory) yang dikemukakan Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, Penguin, (2004) Generasi Z lahir pada tahun 1997-2012. Generasi ini lahir di akhir abad ke 20 dan awal abad ke 21.

Untuk melihat keputusan, rencana, serta pertimbangan generasi Z dalam mempersiapkan pernikahan mereka, perusahaan riset Populix baru-baru ini melakukan sebuah survei yang terangkum dalam laporan berjudul "Indonesian Gen-Z & Millennial Marriage Planning and Wedding Preparation". Berdasarkan survei tersebut, 58% generasi milenial dan Z mengatakan bahwa mereka telah memiliki rencana untuk menikah tetapi tidak dalam waktu dekat, sementara 23% mengatakan belum atau tidak memiliki rencana untuk menikah.

Survei dari riset Populix menemukan bahwa sebagian besar generasi milenial dan Z memiliki rencana untuk menikah di masa depan. Mereka menganggap 25-30 tahun sebagai usia ideal untuk menikah. Menariknya, sebagian gen-Z memiliki keinginan untuk menikah di usia yang lebih muda, yaitu 20-25 tahun, dibandingkan milenial yang merasa bahwa 30-35 tahun masih menjadi usia yang ideal untuk menikah.

Menikah di usia muda atau menunda pernikahan memang memiliki risiko yang sama terutama pada wanita yang harus memikirkan kesehatan rahim mereka untuk mengandung janin yang sehat. Beberapa orang berasumsi wanita tak perlu buru-buru menika karena demi memikirkan rahimnya. Tak sedikit pula wanita yang terlalu cepat mengambil keputusan menikah karena ingin punya anak, namun tak sedikit wanita yang telah menikah dan melahirkan lalu menemukan sifat buruk dari pasangannya karena tidak memilih pasangan yang tepat ataupun faktor dari karir yang buruk.

"Kalo udah bermasalah susah... Kalau si wanita mementingkan punya anak di saat kelahiran anaknya sehat, bayinya kuat dan hebat, eh tapi ternyata suaminya jahat, punya sifat tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhan keluarga dan lain-lain kan jadi percuma.....", katanya.

Pada dasarnya hukum asal dari menikah adalah Sunnah. sebagai mana sabda nabi Muhammad saw "Nikah adalah Sunnahku....." tapi, hukum menikah itu sangat tergantung pada keadaan orang yang hendak melakukannya. Jadi, hukum nikah itu dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Wajib, yaitu apabila orang yang hendak menikah itu telah mampu, sedang jika ia tidak segera menikah amat dikhawatirkan akan berbuat zina.

Sunnah, yaitu manakala orang yang hendak menikah menginginkan sekali punya anak, tetapi ia mampu mengendalikan diri dari berbuat zina. Baik sebenarnya ia sudah berniat menikah atau belum, walaupun jika menikah nanti ibadah sunnah yang sudah biasa ia lakukan akan terlantar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun