Mohon tunggu...
Fiqih Purnama
Fiqih Purnama Mohon Tunggu... Lainnya - PNS

Seorang suami yang sangat mencintai istrinya

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Melihat Fakta Berimbang Berdasar Rekonstruksi, Pengakuan Akhiruddin Hasibuan: Ken Admiral Membawa Stick Baseball

9 Mei 2023   23:13 Diperbarui: 9 Mei 2023   23:29 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi: Ken Admiral (peran pengganti) diatas Aditya Hasibuan saat awal duel berlangsung

MELIHAT langsung rekonstruksi penganiayaan Ken Admiral dan pembiaran terhadap korban di halaman Renakta Ditreskrimum Polda Sumut pada Senin 9 Mei 2023 memunculkan beberapa hal baru yang harus didalami.

Tersangka Aditya Hasibuan pun di hadirkan dalam rekonstruksi yang dilaksanakan mulai pukul 10.00 Wib hingga 18.00 Wib dengan 27 adegan yang dimulai dari jalan ringroad Medan tepatnya di salah satu restoran cepat saji.

Teriknya matahari, tak membuyarkan tekad para penegak hukum Jaksa, kepolisian hingga pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Sejumlah remaja terlihat berkumpul di ruang renakta. 

Penulis dapat menggambarkan pergaulan remaja zaman now yang sangat hedon dari pihak Ken Admiral dan Aditya Hasibuan. Konklusi dari pergaulan mereka merupakan pergaulan ningrat yang tak terlepas dari nongkrong dan "kemungkinan dunia gemerlap". 

Pada dasarnya ini merupakan pergaulan di cyrcle yang sama. Baik teman-teman dari pihak Aditya dan pihak Ken Admiral sama-sama saling mengenal. Salah satu teman Ken Admiral, Fiqih (bukan penulis-nama yang sama) merupakan mahasiswa Universitas Medan Area mengakui hal tersebut.

Menurutnya, paska pelaporan Desember 2022 dia yang merupakan teman dekat Ken Admiral juga tetap bergabung dan nongkrong bersama teman-teman dari pihak Aditya Hasibuan. 

Begitu pun dengan salah seorang saksi, bernama Bulan mengiyakan, bahwa saksi-saksi tersangka dan korban merupakan pertemanan satu cyrcle. 

Jalannya Rekonstruksi

Dalam rekonstruksi tersebut kita dapat mengapresiasi pihak Polda Sumut terutama Dirkrimum Kombes Pol Sumaryono. Tampak memimpin langsung rekonstruksi yang disengat matahari hingga terlihat harus berganti kostum.

Begitupun jajaran personil Dirkrimum yang memang sangat harus di apresiasi, karena rekonstruksi dugaan perkara pasal 351 KUHPidana ini menerima semua keterangan dan reka adegan. 

Satu adegan bisa dikembangkan. Kemudian terbuka menerima reka dari kedua belah pihak. Baik reka adegan berdasarkan pihak Aditya, begitupun reka adegan berdasarkan Ken Admiral. 

Satu persatu reka adegan dilakukan. Mulai dari restoran cepat saji dimana Aditya Hasibuan merusak kaca spion sebelah kirin mobil yang dikendarai Ken Admiral. Pada saat itu bersama Safira Husna.

Ken Admiral dapat bogem 3 kali yang dilakukan Aditya Hasibuan. Dalam rekonstruksi tersebut, tersangka Aditya mengakui begitupun saksi Safira Husna yang mengaku takut dan memeluk boneka dengan erat.

Awal Kejadian

Terjadi kecemburuan Ken Admiral yang katanya pacar Safira Husna kepada Aditya Hasibuan. Terdapat beberapa hal yang diduga bukti kecurigaan kedekatan Safira Husna dengan pihak Aditya. Penulis membuat "Pihak Aditya" karena diduga teman dari Aditya Hasibuan yang memiliki dugaan bukti kedekatan Safira Husna.

Hal tersebut kemungkinan menjadi salah sasaran ketika, chat WhatsApp Ken Admiral kepada Aditya yang terlihat mengucap kata kotor kepada Aditya Hasibuan kemudian memancing emosi kaum remaja seperti Aditya.

Screenshot chat WhatsApp Aditya dan Ken di YouTube Tribunnews 
Screenshot chat WhatsApp Aditya dan Ken di YouTube Tribunnews 

Disinilah terjadi pemukulan dan pecahnya kaca spion mobil Mini Cooper Ken Admiral dengan plat  berakhiran GUN. Kejadian itu berlangsung di restoran cepat saji Ring Road Kota Medan.

Helvet 22 Desember 

Sekira pukul 2.30 Wib di kediaman Aditya Hasibuan atau Akhiruddin Hasibuan di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Satu setengah meter jarak mobil Ken Admiral dari pagar hunian tersebut. Mereka datang dengan beberapa teman Ken Admiral dan kakaknya Rio.

Disinilah terjadi viral kasus ini. Dalam reka adegan yang ke- 9. Arya Hasibuan, kakak kandung Aditya Hasibuan keluar pertama kali.

Dua adegan rekonstruksi berlawanan muncul. Dimana, kala Akhiruddin Hasibuan ikut keluar, dia mengatakan berada disebelah kiri mobil sambil melihat kaca spion yang rusak. Namun, menurut Rio Akhiruddin berada disebelah kanan. Dan membuka pintu mobil bagian belakang.

Saat itulah versi Akhiruddin mengatakan mereka membawa stick baseball dari kursi belakang sebelah kiri yang kemungkinan mengarahkan rekonstruksi bahwa adanya ancaman dini hari itu. 

Kemudian Akhiruddin Hasibuan yang merasa dewasa membiarkan pergumulan antara Ken dan Aditya terjadi, sampai pada Akhiruddin menyuruh untuk mengambil senjata pada salah seorang di kediamannya.

Pada rekonstruksi tersebut terlihat di awal Aditya Hasibuan yang berposisi jatuh di tanah, hingga kemudian membalikkan keadaan. 

Kemudian terjadilah perdamaian lisan yang dilakukan Akhiruddin Hasibuan terhadap remaja-remaja tersebut. Namun, kemudian keluarga Ken Admiral yang tak terima membuat pengaduan ke Polrestabes Medan dan berujung ditangani Polda Sumatera Utara paska viral video penganiayaan yang di tweet akun Twitter milik @mazzini_gsp.

Terjadilah titik balik perkara dalam hukum. Apalagi persoalan viral oleh netizen. Begitupun titik balik dari kehidupan Aditya Hasibuan dan ayahnya Akhiruddin Hasibuan. Mulailah terungkap harta, tahta bahkan wanita dalam cyrcle Akhiruddin Hasibuan.

Framing Media

Polisi, ASN menjadi daya jual media, baik perusahaan media maupun citizen jurnalism yang berasal dari sosial media. Kehidupan mewah, tingkah laku aparat, pejabat, ASN menjadi antitesis dari human interest yang dapat dijual. 

Hal tersebut tidaklah salah dan bahkan menjadi afirmatif dalam penciptaan keadilan ekonomi. Akan tetapi hukum harus berbicara lain. Penulis mencoba searching di mesin pencari internet mengenai stick baseball.

Nihil, media mengungkap adegan yang disebutkan oleh Akhiruddin Hasibuan tentang stick baseball di reka adegan ke 9, yang mana terjadi perbedaan, bahwa Akhiruddin Hasibuan melihat di pintu sebelah kiri mobil Ken Admiral dan pengakuan pihak Ken Admiral, Akhiruddin melihat di bagian kanan mobil. 

Hal kecil seperti ini juga mesti ditelisik lebih lanjut. Jangan-jangan ada niat provokasi yang dilakukan korban yang datang pada dini hari disaat orang-orang beristirahat. 

Penulis yang sama sekali tidak mengenal kedua tersangka melihat perlunya keberimbangan ditengah gempuran sosial media yang menjual human interest. Padahal media juga harus melihat keadilan bagi kedua belah pihak. Itulah keadilan sekalipun harus meminimalisir viewer.

Fakta Berimbang

Terakhir berdasarkan rekonstruksi, penulis memberi poin-poin keberimbangan antara pihak Ken Admiral dan pihak Aditya Hasibuan. 

* Ken Admiral yang terlalu cemburu
* Ken Admiral yang menulis kata-kata yang bisa dibilang kotor pada chat Aditya Hasibuan
* Ken Admiral yang melabrak saat jam malam
* Pihak Ken Admiral yang diduga melakukan sayembara untuk mendapatkan video
* Berdasarkan pernyataan Akhiruddin Hasibuan Ken Admiral membawa stick baseball

- Aditya Hasibuan yang memukul Ken Admiral di restoran cepat saji Ring Road Kota Medan.
- Aditya Hasibuan yang tak henti menganiaya Ken Admiral di kediamannya.

# Akhiruddin Hasibuan yang melakukan pembiaran
# Akhiruddin Hasibuan yang membuat senjata api dikeluarkan
#Akhiruddin Hasibuan yang membuat gagalnya proses perdamaian

Terakhir kali, penulis menyampaikan baik tersangka dan korban mempunyai plus minus, akan tetapi dari tulisan ini kita dapat mengharapkan keberimbangan dalam proses hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun