Mohon tunggu...
Fiqih Ulyana
Fiqih Ulyana Mohon Tunggu... -

Seorang ibu rumah tangga yang ingin belajar menulis, belajar mendidik, dan belajar terus berlajar kepada siapa dan di mana saja.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Kenapa Aku Belum Hamil?

6 Oktober 2011   18:50 Diperbarui: 4 April 2017   16:55 5637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang pernah terjadi di Kanada, seorang bocah lahir dari seorang ibu yang mengidap penyakit kista di indung telur (polycystic). Penyakit ini biasanya menyebabkan kemandulan. Bocah perempuan bernama Carine ini lahir dari rahim seorang ibu yang merupakan satu dari 20 sukarelawan yang mencoba metode pembuahan baru yang dihasilkan peneliti dari Pusat Reproduksi McGill di Montreal, Kanada.

Kelahiran Carine tersebut diungkapkan ke publik dalam pertemuan tahunan Masyarakat Reproduksi dan Embriologi Manusia Eropa (ESHRE) di Lyon, Prancis, pada bulan Juli tahun 2007 silam yang dirilis media media dunia. Doktor Hananel Holzer dari McGill pada kesempatan itu mengatakan keberhasilan itu memberi harapan bagi para perempuan mandul akibat kista untuk bisa mengandung dan melahirkan anak.

Saling Menguatkan
Tentu saja pasangan yang sedang menanti kehamilan membutuhkan motivasi dari orang sekitarnya. Nah, sekarang bagaimana seharusnya sikap kita sesama saudara muslim kita yang sedang menanti kehamilan yang tak kunjung tiba itu?.

Pertama, sebaiknya sesama muslim kita saling menguatkan satu sama lain. Jangan sampai kita melontarkan pertanyaan atau perkataan yang bisa membuat saudara kita yang sedang menunggu kehamilan bersedih. Sebaiknya kita menjauhi pertanyaan yang sensitif terhadap psikologisnya.

Pertanyaan pertanyaan tersebut di atas bisa jadi kita anggap sebagai pertanyaan yang biasa biasa saja, tapi bagi mereka yang belum hamil juga tentu pertanyaan kita itu adalah pertanyaan yang sangat tidak mengenakkan.

Oleh karenanya ada baiknya kita menghindari pertanyaan pertanyaan yang “memojokkan” meski itu kita maksudkan semata iseng. Akan lebih baik dan sangat elok jika kita memberikan motivasi dan menguatkannnya dengan ucapan yang baik, berbicara dari hati ke hati, siapa tahu ada problem lain yang enggan diutarakan.

Kedua, kita menawarkan solusi. Sikap kita terhadap saudara kita yang sedang menunggu kehamilan adalah memberikan solusi. Jadikan ia nyaman ketika ia berada di sekitar kita. Jangan sampai keberadaan kita menjadi momok yang menakutkan bagi mereka karena kata kata kita yang acap menyindir yang mungkin tidak kita sadari.

Karena bisa saja ia jadi takut dan tidak nyaman berada dekat kita karena khawatir dengan pernyataan atau pertanyaan yang keluar dari mulut kita yang lebih banyak iseng tapi menyakitkan ketimbang memberikan solusi atau motivasi. Kita sesama muslim adalah bagaikan sebuah bangunan. Saling menompang satu sama lain. Saling menguatkan, karena bahagia kita adalah bahagia saudara kita juga. Salinglah memberi dukungan dan motivasi, juga mendo’akan.

*Fiqih Ulyana, alumni Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Balikpapan Jurusan Ahwal Asy Syakhsiyyah (Hukum Keluarga). Kini sedang mengandung jelang 9 bulan anak yang sudah lama dinantinya. (Tulisan sudah dimuat di Majalah Suara Hidayatullah Edisi Maret 2011. Sementara yang diposting di sini  ditambahkan lagi karena kebetulan lagi dapat gagasan. Semoga bermanfaat, terkhusus buatku sendiri :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun