Mohon tunggu...
Bung Fiqhoy
Bung Fiqhoy Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat sastra dan jelajah rasa

Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya untuk Indonesia Raya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Unik! Ini 9 Inspirasi Masakan Lebaran Khas "Bumi Serambi Madinah", Pernah Coba?

14 April 2023   15:57 Diperbarui: 11 Agustus 2024   20:07 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bilentango yang khas dengan alas daun pisang dan racikan dabu-dabu diatasnya (sumber foto: Wikipedia)

Tahukah kamu Provinsi manakah di Indonesia yang memiliki julukan Bumi Serambi Madinah? Jika belum, jawabannya adalah Provinsi Gorontalo yang juga merupakan tanah leluhur Presiden RI ke-3, B. J. Habibie dan Menteri Parekraf saat ini, Sandiaga Uno. Provinsi Gorontalo begitu pula ibukotanya, Kota Gorontalo dikenal dengan julukan "Bumi Serambi Madinah", Mengapa?

  • Pertama, Gorontalo menjadi salah satu jalur masuknya Islam paling awal di Nusantara, yaitu sekitar  tahun 1200-an dengan ditemukannya makam Bani Alawiyyin di daerah Batuda'a, Kabupaten Gorontalo. Namun, Islam baru secara resmi menjadi agama Kerajaan pada abad ke-16, ditandai dengan masuk Islamnya Raja Amai dari Kerajaan Gorontalo. Ia kemudian merubah gelarnya menjadi Sultan Amai dengan Kesultanan Gorontalo yang berlandaskan hukum Al-Qur'an.
  • Kedua, meskipun telah memiliki akar budaya dan adat istiadat leluhurnya sendiri, Suku Gorontalo dalam catatan sejarah menerima agama Islam dengan tangan terbuka dan tanpa pertikaian. Nilai-nilai Islam akhirnya begitu erat menyatu dengan adat istiadat masyarakat Gorontalo yang terkenal dengan falsafah "Adati hula-hulaá to Saraá, Saraá hula-hulaá to Kuruáni" (berarti Adat bersendikan Syara', Syara' bersendikan Al-Qurán)
  • Ketiga, Suku Gorontalo yang terbuka menerima ajaran Islam dan ramah pada para perantau luar yang datang ke Gorontalo, diibaratkan layaknya Kaum Anshar Madinah yang terbuka menerima Islam dan hijrahnya Rasulullah S.A.W bersama Kaum Muhajirin ke Madinah. 
  • Keempat, Gorontalo menjadi pusat penyebaran dakwah Islam di Kawasan Semenanjung Utara Pulau Sulawesi, Kawasan Teluk Tomini, hingga ke sebagian wilayah Indonesia Timur. 
  • Kelima, dari berbagai sumber, tercatat bahwa keturunan Rasulullah dari jalur Sayyidina Hasan paling banyak hijrah dan bermukim di Gorontalo. Menjadikan Gorontalo sebagai daerah dengan populasi keluarga Bani Alawiyyin terbanyak se-Nusantara, bahkan mungkin se-Asia Tenggara (data selanjutnya merujuk pada hasil sensus Maktab Daimi-Rabithah Alawiyah). 

Berangkat dari fakta historis tersebut, tentu banyak akulturasi budaya yang mempengaruhi cita rasa kuliner khas Gorontalo yang kaya akan rasa. Berikut beberapa sajian kuliner Gorontalo yang khas dan layak dijadikan referensi kuliner saat merayakan Lebaran (baik Idul Fitri maupun Idul Adha). 

1. Sate Gorontalo (Sate Tuna)

Sate Gorontalo atau yang kini popular disebut Sate Tuna merupakan salah satu varian sate Nusantara yang khas dan berasal dari Gorontalo. Masakan ini berangkat dari kreatifitas masyarakat Gorontalo dalam mengolah Ikan Tuna yang melimpah di Teluk Tomini. Gorontalo menjadi salah satu pusat penangkapan Tuna Indonesia Timur yang kemudian di ekspor ke luar negeri, seperti Jepang.

Sate Gorontalo atau Sate Tuna begitu populer dengan dabu-dabu arang yang khas (Sumber Foto: Wikipedia)
Sate Gorontalo atau Sate Tuna begitu populer dengan dabu-dabu arang yang khas (Sumber Foto: Wikipedia)

Ciri Khas

Sate Gorontalo (Sate Tuna) ini berbeda dari sajian Sate pada umumnya karena tidak menggunakan daging ayam, daging sapi, daging kambing ataupun jeroan. Sate Gorontalo memakai bahan daging ikan Tuna pilihan yang empuk dan segar.

Sate Gorontalo merupakan salah satu hidangan utama dalam Masakan Gorontalo. Sate Gorontalo tidak menggunakan bumbu kacang sebagai pelengkap hidangan, melainkan bumbu "dabu-dabu arang" yang gurih dan pedas.

Dabu-dabu arang adalah sambal khas Gorontalo yang diracik dari cabai merah lokal, bawang merah, gula, garam, minyak kelapa kampung dan arang panas sebagai penambah cita rasa.

2. Sate Balanga

Sate Balanga merupakan sebuah masakan khas Indonesia yang legendaris dan berasal dari Gorontalo. "Balanga" merupakan bahasa lokal yang berarti Bejana atau Wajan untuk memasak.

Kultur beternak yang digemari masyarakat Gorontalo membuat ketersediaan daging kambing maupun daging sapi segar terus tersedia dengan baik. Sebagai salah satu program unggulan peternakan, daging sapi Gorontalo yang dikenal baik turut memenuhi permintaan pasar di Kalimantan dan daerah lain di sekitarnya

Sate Balanga terdiri dari dua varian berdasarkan bahan baku utamanya yaitu:

  • Sate Balanga Kambing
  • Sate Balanga Sapi

Sate Balanga dengan pilihan bahan baku utama daging Sapi atau daging Kambing (Sumber Foto: masakapahariini.com)
Sate Balanga dengan pilihan bahan baku utama daging Sapi atau daging Kambing (Sumber Foto: masakapahariini.com)

Ciri Khas

Berbeda dengan sajian Sate dengan saus kecap maupun kacang, Sate Balanga diolah dengan cara ditumis. Sate Balanga juga tidak dimasak dengan cara dibakar atau dipanggang layaknya Sate pada umumnya.

3. Bilentango

Salah satu masakan khas Gorontalo yang melegenda adalah Bilentango yang berbahan dasar Ikan Laut atau Ikan Air Tawar. Bilentango sering disebut juga Ikan Balarica atau Belah Rica yang memiliki cita rasa pedas gurih. Bilentango umum disajikan oleh masyarakat Gorontalo hingga kemudian menjadi umum disajikan di berbagai daerah di Kawasan Teluk Tomini dan Sulawesi Utara.

Bahan baku utama Bilentango berasal dari Ikan Air Tawar dan Ikan Laut, diantaranya Ikan Mujair, Ikan Bandeng, Ikan Kembung, Ikan Gabus, Ikan Nila, Ikan Goropa (Ikan Kerapu), Ikan Bubara (Ikan Kuwe).

Bilentango yang khas dengan alas daun pisang dan racikan dabu-dabu diatasnya (sumber foto: Wikipedia)
Bilentango yang khas dengan alas daun pisang dan racikan dabu-dabu diatasnya (sumber foto: Wikipedia)
Ciri Khas

Bilentango diolah dengan cara yang unik karena ikan akan dibelah dari ujung kepala hingga ke ekor namun tidak sampai terpisah dan tetap dalam satu bagian yang utuh. Selanjutnya bagian daging yang sudah dibelah tadi dilumuri dengan dabu-dabu Gorontalo yang pedas dan gurih disertai perasan jeruk nipis.

Cara memasaknya pun unik karena Bilentango dilapisi dengan daun pisang sebagai alas kemudian dipanggang diatas Balanga (wajan). Tidak jarang, masyarakat Gorontalo juga menambahkan beberapa potongan daun pandan pada alas daun pisang Bilentango untuk menambah cita rasa dan wangi yang menggugah selera.

4. Ayam Iloni

Ayam iloni adalah salah satu makanan khas masyarakat Gorontalo yang umum menjadi santapan keluarga. Iloni secara harfiah berarti panggang atau bakar. Ayam Iloni biasanya disajikan pada momen-momen penting salah satunya seperti pada awal dan akhir ramadan.

Ayam Iloni yang dibakar bersama Bumbu Santan yang khas (Sumber foto: Simple Rudy)
Ayam Iloni yang dibakar bersama Bumbu Santan yang khas (Sumber foto: Simple Rudy)
Ayam Iloni dimasak dengan menggunakan racikan bumbu rempah (bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, kunyit, dan lain lain). Daging ayam akan ditambahkan bumbu terlebih dahulu sampai meresap ke dalam daging dengan campuran santan dan setelahnya baru dipanggang atau dibakar.

Ciri khas

Keunikan masakan iloni terletak pada cara pengolahannya. Awalnya ayam akan di lumuri dengan berbagai bumbu rempah yang menambah cita rasa.

Selanjutnya daging ayam akan dimasak dengan bumbu santan yang menambah keunikan rasa dari dagingnya itu sendiri. Setelah bumbu dan santan meresap, barulah daging ayam di panggang dan kemudian dibaluri dengan bumbu khas diatasnya.

5. Sagela

Sagela adalah salah satu menu makanan utama yang khas dan berasal dari Gorontalo, Sulawesi. Nama lain dari Sagela adalah Sambal Roa yang lebih populer di dunia kuliner Nusantara. Sagela merupakan salah satu masakan kegemaran Presiden RI ke-3, B. J. Habibie yang berdarah Suku Gorontalo dari garis keturunan Ayahnya, Alwi Abdul Jalil Habibie.

Sagela yang khas dan menggugah selera (sumber foto: Dapurtetangga)
Sagela yang khas dan menggugah selera (sumber foto: Dapurtetangga)

Selain sebagai nama sebuah masakan, kata Sagela dalam bahasa Gorontalo juga merupakan nama lain dari ikan roa asap. Selain di perairan Teluk Gorontalo atau Teluk Tomini, ikan Sagela juga banyak ditemukan di beberapa wilayah Sulawesi dan Maluku.

Ciri khas

Sagela bagi masyarakat Gorontalo adalah makanan lauk utama pengganti olahan ayam, daging ataupun jenis ikan yang lain seperti Ikan Air Laut maupun Ikan Air Tawar.

Adapun penyajian Sagela berbeda dengan Sambal Roa karena bagi Masyarakat Gorontalo, Sagela merupakan Lauk dengan porsi yang banyak sedangkan Sambal Roa yang umumnya diketahui masyarakat Nusantara hanya merupakan sambal pelengkap hidangan utama.

6. Ikan U Yilahe (Kuah Asam)

Ikan U Yilahe atau disebut juga Ikan Yilahe atau ikan Ilahe merupakan makanan khas Gorontalo yang legendaris karena menjadi menu andalan keluarga. Secara harfiah, U Yilahe artinya "yang direbus" sedangkan Yilahe atau Ilahe artinya rebus.

Ikan U Yilahe khas Gorontalo sangat populer di wilayah semenanjung utara Sulawesi. Nama lain dari masakan ini adalah "Kuah Asam" yang penggunaannya populer di masyarakat Nusantara.

Masakan Ikan U Yilahe atau Ikan Ilahe yang disebut juga
Masakan Ikan U Yilahe atau Ikan Ilahe yang disebut juga "Kuah Asam" (sumber foto: Dok Istimewa)

U Yilahe atau Ilahe sendiri merupakan teknik memasak masyarakat Gorontalo dengan cara merebus. Bagi masyarakat Gorontalo teknik memasak Ilahe atau U Yilahe dapat diaplikasikan pada berbagai jenis ikan, diantaranya adalah ikan Kakap, ikan Kerapu, ikan Tenggiri, ikan Kuwe, dan ikan Cakalang. Namun, bahan baku ikan yang paling utama digunakan adalah ikan Gabus. Meskipun bagian kepala Ikan sering menjadi bahan baku utama, namun bagian badan dan ekor ikan pun bisa menjadi bahan utama ikan Ilahe.

Ciri khas

Penggunaan warna hijau yang dominan dari beberapa bumbu, misalnya belimbing botol hijau, malita (cabe rawit) berwarna hijau, denggu-denggu (tanaman adas), sereh, dan tomat hijau. Bumbu yang digunakan cukup sederhana karena cukup diiris-iris dan tanpa ditumbuk. Bumbu tersebut kemudian direbus dengan cuka kampung murni dari pohon enau (pohon aren), kayu manis dan denggu-denggu (tanaman adas). Sebagai pelengkap, ikan Ilahe dapat turut disajikan bersama kasubi (singkong atau ubi kayu) atau lambi (pisang muda).

Uniknya, Ikan U Yilahe atau Ikan Ilahe dengan bahan utama ikan Gabus dengan bumbu denggu-denggu (tanaman adas) dipercaya menambah nafsu makan dan mempercepat proses penyembuhan luka bagi anak setelah proses Moluna (khitanan) atau bagi ibu yang selesai melahirkan.

7. Lambi Pilitode

Lambi Pilitode adalah masakan khas Nusantara yang sangat identik dengan masyarakat Gorontalo. Jika pisang biasanya dijadikan kudapan, maka Lambi Pilitode mengubahnya menjadi sayur yang nikmat untuk disantap. Dalam Bahasa Gorontalo, Lambi berarti pisang muda, sedangkan pilitode berarti bumbu santan.

Lambi Pilitode biasanya disajikan di rumah dan disantap bersama keluarga. Namun tak jarang pula disajikan dalam acara tasyakuran maupun tahlilan oleh masyarakat Gorontalo.

Lambi Pilitode menjadi sayuran kegemaran masyarakat Gorontalo (sumber foto: Dok Istimewa)
Lambi Pilitode menjadi sayuran kegemaran masyarakat Gorontalo (sumber foto: Dok Istimewa)

Ciri khas

Keunikan pertama adalah dari Teknik memasak Lambi Pilitode. Jika kita mengenal teknik memasak Minangkabau seperti marandang atau balado, maka Pilitode merupakan teknik memasak khas masyarakat Gorontalo yang unik atau berbeda karena berbahan dasar santan dengan racikan bumbu lokal Gorontalo yang gurih.

Selanjutnya dari penggunakan pisang muda sebahan bahan utama masakan yang unik. Masyarakat Gorontalo dengan kearifan lokalnya mengubah pisang muda yang identik sebagai bahan makanan kudapan menjadi sayuran yang nikmat dengan bumbu Pilitode yang menggugah selera.

8. Sambal Goreng Sapi 

Sambal Goreng Sapi adalah salah satu menu makanan khas bagi masyarakat Gorontalo saat berkumpul bersama keluarga dan sering pula disajikan dalam acara tasyakuran. Sambal Goreng Sapi adalah makanan yang berbahan dasar hati dan paru sapi dengan potongan kentang keriting atau memanjang sebagai pelengkap.

Sambal Goreng Sapi khas Gorontalo dengan bahan utama paru dan hati Sapi (sumber foto: Dok Istimewa)
Sambal Goreng Sapi khas Gorontalo dengan bahan utama paru dan hati Sapi (sumber foto: Dok Istimewa)

Sambal Goreng Sapi khas Gorontalo dibuat dengan hati dan paru sapi pilihan yang segar dengan racikan bumbu yang gurih, pedas dan manis. Bumbu racikan untuk Sambal Goreng Sapi khas Gorontalo cukup sederhana karena hanya terdiri dari bawang putih, kunyit, ketumbar, garam, lengkuas, cengkeh, pala, sereh, dan gula merah atau kecap.

Ciri khas

Keunikan Sambal Goreng Sapi ini terletak pada nama dan penyajian masakannya. Meskipun disebut sambal, masakan ini bukanlah sambal seperti pada umumnya yang hanya disajikan sebagai pelengkap, melainkan menjadi lauk utama.

Penyajiannya juga unik karena paru dan hati sapi dipotong memanjang agak tipis (sesuai selera) sehingga menyerupai stik. Selain itu potongan kentang goreng tipis atau keriting memanjang juga menambah estetika penyajian dari makanan ini.

9. Binte Biluhuta

Binte biluhuta merupakan masakan khas masyarakat Gorontalo yang sangat populer di Nusantara. Masakan ini sering disebut pula dengan nama Milu Siram atau Sup Jagung Gorontalo. Secara harfiah, binte artinya "jagung" dan biluhuta artinya "disiram".

Binte Biluhuta merupakan salah satu varian sup Nusantara yang bahan baku utamanya adalah jagung muda atau jagung manis. Binte Biluhuta merupakan menu masakan kegemaran masyarakat Gorontalo yang memiliki perpaduan 3 (tiga) rasa, yaitu rasa manis, asin, dan pedas. Untuk lebih memperkaya rasanya, Binte Biluhuta biasanya disajikan dengan sambal malita (cabe rawit) dan jeruk nipis.

Binte Biluhuta dengan bahan baku utama Jagung (sumber foto: Dok Istimewa)
Binte Biluhuta dengan bahan baku utama Jagung (sumber foto: Dok Istimewa)

Ciri khas

Keunikan Binte Biluhuta terletak pada bahan utama masakannya yaitu Jagung. Meskipun bisa menggunakan Jagung manis, bagi masyarakat Gorontalo, Binte Biluhuta lebih afdhol jika menggunakan Binte Pulo (Jagung Ketan) yang merupakan tanaman Jagung asli Gorontalo. Warnanya putih mengkilap seperti Mutiara dan rasanya yang tak kalah manis.

Selain itu, racikan bumbu yang terdiri dari parutan kelapa, hele (udang rebon atau udang kecil-kecil),  irisan ikan cakalang, yang diracik dengan jeruk nipis dan daun balakama (kemangi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun