Galenggo juga digunakan pada berbagai kegiatan seremonial resmi maupun kasual oleh para perempuan Gorontalo seperti acara peringatan proklamasi kemerdekaan, sidang paripurna, dan kegiatan lainnya sebagai ajang promosi budaya daerah layaknya penggunaan Kebaya pada acara-acara resmi
Pakaian Adat Pria Gorontalo
- Paluwala
Paluwala merupakan baju adat yang digunakan oleh para pria suku Gorontalo dalam berbagai kegiatan kebesaran adat yang sakral. Pada zaman Kesultanan, pakaian ini menjadi salah satu pakaian kebesaran Sultan atau Raja yang dipakai saat menghadiri sidang adat. Pasangan dari pakaian adat Paluwala adalah Bili'u, yang dikenakan oleh para perempuan Gorontalo.
Paluwala pada hakikatnya bermakna sebagai tudung kepala atau mahkota. Secara filosofis maupun bentuknya, Paluwala diartikan sebagai sebuah pakaian yang memiliki ikatan kesetiaan secara vertikal maupun horizontal. Maknanya adalah seorang pria yang mengenakan Paluwala wajib menjaga keterikatan, kesetiaan, dan kehormatannya secara vertikal di hadapan Allah swt, Tuhan yang maha esa serta turut pula menjaga keterikatan, martabat, kesetiaan, dan kehormatannya di hadapan istri serta keluarga.
- Payunga
Payunga merupakaian pakaian tradisional suku Gorontalo yang digunakan oleh para laki-laki. Secara umum, ada beberapa aktifitas yang wajib menggunakan Payunga, yaitu:
- Upacara adat Moluna (khitan): digunakan oleh laki-laki Gorontalo saat dikhitan dan dibai'at atau be'at
- Upacara Akaji atau Ijab Kabul pada acara akad nikah: pakaian payunga umumnya digunakan oleh mempelai laki-laki dalam acara akad nikah.
- Upacara adat Molontalo: payunga juga wajib digunakan saat prosesi Molontalo (upacara adat selamatan 7 bulan kehamilan)
- Upacara adat Pulanga: pada upacara pulanga (pemberian gelar adat kepada seseorang yang memiliki karya bakti kepada tanah leluhur, bangsa, dan negara), Payunga juga wajib digunakan.
Payunga biasanya digunakan bersama dengan Wolimomo, Hamseyi, maupun Madipungu yang digunakan oleh perempuan Gorontalo, tergantung dari upacara adat yang diikuti.
- Takowa
Takowa adalah salah satu pakaian adat Gorontalo yang digunakan oleh laki-laki suku Gorontalo. Secara harfiah, kata Takowa berasal dari kata Taqwa atau Takwa, yang artinya meyakini keesaan Allah s.w.t dengan menjauhkan diri dari perbuatan syirik dan patuh akan segala perintah-Nya. Pakaian adat Takowa mengilhami setiap laki-laki Gorontalo yng mengenakannya agar senantiasa menjaga keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang maha esa dengan menjadi sebaik-baiknya muslim di dunia.
Pakaian Takowa banyak dipengaruhi oleh budaya melayu dan budaya arab yang berasimilasi dengan kebudayaan Gorontalo. Pakaian ini seringkali digunakan pada beberapa kegiatan, diantaranya:
- Upacara adat Pohutu Moponika (upacara adat pernikahan), digunakan oleh orang tua laki-laki dari kedua belah mempelai. Selain itu juga digunakan oleh tamu laki-laki yang menghadiri acara
- Upacara adat Pulanga (penobatan gelar adat), digunakan oleh penerima gelar pulanga maupun para tamu undangan pria yang hadir dalam acara tersebut. Perbedaannya terletak dari warna dan motif Takowa yang akan menerima Pulanga maupun yang telah mendapatkan gelar adat, berwarna hitam dan putih gading.
- Acara perayaan keagamaan, dapat digunakan oleh laki-laki Gorontalo saat sholat idul fitri.