Selama kurang lebih 5 (lima) bulan lamanya sejak akhir Oktober 2021 yang lalu Indonesia memegang kendali sebagai Ketua G20 setelah Italia.
Presidensi Indonesia seharusnya berlangsung di tahun 2023 namun bertukar posisi dengan India karena beberapa pertimbangan, salah satunya mengenai posisi Indonesia sebagai Ketua sekaligus tuan rumah penyelenggaraan KTT ASEAN di tahun 2023.Â
Momentum ini seyogyanya dimanfaatkan betul oleh Pemerintah Indonesia, khususnya tim diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri serta Kementerian terkait.
Sederet kegiatan awalan pun telah dilaksanakan dengan baik, diantaranya adalah Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD, Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings (FMCBG), dan beberapa side events lainnya.
Prioritas Indonesia
Presidensi Indonesia di forum G20 kali akan fokus pada tiga sektor prioritas, yaitu:
1. Penguatan arsitektur kesehatan global
Agenda ini menitiberatkan pada peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam menanggulangi pandemi serta kesiapan negara-negara anggota dalam menghadapi krisis kesehatan di masa depan atau future pandemic threats.
2. Transformasi digital
Agenda ini tentunya diproyeksikan sebagai salah satu solusi alternative yang ditawarkan Indonesia sekaligus pula sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui peningkatan kemampuan digital (digital skills) dan literasi digital (digital literacy) yang diharapkan dapat menggairahkan kembali iklim perekonomian global yang kini terpukul karena pandemi COVID-19.