Mohon tunggu...
Fiqhifauzan Firdaus
Fiqhifauzan Firdaus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cirebon, Jawa Barat

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menjaga Stabilitas Keuangan dalam Kehidupan Sehari-hari

2 Agustus 2019   10:59 Diperbarui: 2 Agustus 2019   11:01 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi bukanlah ilmu yang berisi tentang cara-cara menjadi kaya raya. Ekonomi secara garis besar merupakan ilmu untuk mengelola dan mengalokasikan sumber daya secara tepat demi memenuhi kebutuhan.

Kebutuhan manusia begitu beragam dan tak terbatas (unlimited demand), sementara kemampuan seseorang serta sumber daya yang tersedia terbatas (limited supply). Oleh karena itu, dibutuhkan ilmu ekonomi untuk mengelola demand dan supply tersebut agar tercapai kestabilan.

Kestabilan sangat dibutuhkan agar tidak terjadi gejolak yang mengakibatkan krisis dan merugikan. Termasuk kestabilan terhadap keuangan individu setiap orang. Jika kestabilan keuangan individu tercapai, maka kestabilan keuangan nasional akan ikut terjaga.

Kestabilan keuangan nasional merupakan suatu sistem. Sistem yang terdiri dari komponen-komponen berkaitan dan memiliki suatu tujuan, yaitu kestabilan keuangan.

Setiap orang (warga negara) adalah komponen dasar yang saling berinteraksi untuk mencapai kestabilan keuangan tersebut. Jadi, setiap orang memiliki peran dan kontribusi yang mempengaruhi Stabilitas Sistem Keuangan Nasional, termasuk penulis pribadi.
Berikut ini cara-cara sederhana penulis dalam menyikapi keuangan di kehidupan sehari-hari demi mencapai keuangan yang stabil (sehat finansial) dan berkontribusi terhadap stabilitas keuangan serta pertumbuhan nasional.

1. Memiliki Multi Akun Bank
Economic Entity Principle adalah salah satu prinsip dasar akuntansi mengenai pemisahan keuangan entitas. Aktivitas keuangan perusahaan dan pemilik (owner, partner, shareholder, dll) atau keuangan setiap unit di sebuah entitas dipisah agar tidak terjadi konflik kepentingan (tercampur) sehingga menyebabkan ketidakstabilan yang merugikan.

Hal tersebut dapat diterapkan untuk mengelola keuangan pribadi agar lebih stabil. Penulis merupakan generasi millennial yang mencintai kemudahan dalam segala hal (anti ribet). Penulis merasa untuk mencatat keuangan pribadi ke dalam sebuah catatan adalah hal yang tidak praktis dan enggan untuk dilakukan.

Sehingga, penulis memanfaatkan rekening di bank untuk memisahkan aktivitas transaksi keuangan pribadi. Penulis memiliki multi akun rekening bank, 2 akun rekening, yaitu rekening Bank Swasta dan rekening Bank BUMN.

Satu rekening Bank Swasta untuk aktivitas transaksi sehari-sehari, satu rekening Bank BUMN untuk rekening tabungan yang dananya tidak diambil, kecuali untuk kebutuhan mendesak (dana darurat).

Hal tersebut, sangat membantu dalam menabung, karena sebelum memiliki multi akun rekening, penulis merasa tidak menabung di bank, tetapi hanya menyimpan uang di bank yang dananya bisa digunakan kapan saja.

Dengan memiliki rekening khusus untuk menabung, maka keuangan dari pendapatan akan terbagi dua. Hal tersebut akan membantu limit atau batas penggunaan dalam bertransaksi, karena dana yang tersedia terbatas (dibatasi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun