Mohon tunggu...
Fiqhan Khoirul Alim
Fiqhan Khoirul Alim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mendunia akhirat

Bukan sosok yang terhebat, tapi menjadi yang istimewa dan satu satunya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Siklus Pemimpin Dunia

5 Februari 2024   17:15 Diperbarui: 5 Februari 2024   17:19 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnal harian fiqhan. Saya teringat dengan pengajaran dari ustadz sya'roni saat kelas 9 tentang politik luar negri. Ada sebuah teori yang menjelaskan tentang siklus pemimpin negara. Yakni mulai dari otoriter, diktator, teknokrat, demokrasi, oligarki. Siklus ini berulang terus pada hampir seluruh pemimpin di dunia. Beliau menjelaskan bahwa posisi Indonesia pada saat itu adalah demokrasi. Pada saat itu ada seorang teman yang bertanya, apakah siklus itu akan terus berulang. Jawab beliau adalah, sikap atau karakter sebuah bangsa terbentuk secara global, apabila ingin merubah siklus tadi atau bertahan pada waktu yang lama diposisi yang paling ideal, maka diperlukan sebuah usaha besar dan kesadaran bersama, baik dalam melakukan perubahan apabila pada posisi rendah, ataupun pengawalan demokrasi agar tetap ada kondisi ideal. Dan pemimpin itu ada dua polanya nya. Datang, berperan, dan di kenang. Atau datang, berperan, dan dilupakan. Dan dalam kesan di kenang ini juga ada dua, sebuah kenangan baik ataupun yang buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun