Misalnya seperti mindfulness. Mindfulness adalah suatu kondisi dimana pikiran, perasaan dan tubuh kita berada pada saat ini, tidak mengembara ke masa lalu maupun masa depan, serta non-judgemental (Kabat-Zinn, 1990). Kemudian membangun sikap asertif, dengan melakukan komunikasi dengan orang lain maka kita dapat menjaga hubungan antar sesama. Misalnya ketika di kelas, walaupun secara daring, tetap berikan feedback kepada guru dan teman sebaya untuk menjaga suasana kelas yang aktif dan menyenangkan. Jangan malu untuk konsultasi jika memang mengalami hambatan selama kegiatan pembelajaran jarak jauh.
Perhatikan waktu tidur dan istirahat yang cukup. Karena, bukan rahasia lagi jika banyak kalangan remaja yang gemar tidur larut karena berselancar di internet, marathon drama, dan lain-lain. Usahakan untuk tetap terkena sinar matahari dan juga minum cukup air. Sebagai makhluk hidup, kita perlu segala nutrisi untuk bahan bakar mejalankan aktivitas. Mungkin tidak semua orang bisa mengkonsumsi buah setiap hari, tapis umber serat dapat dengan mudah diperoleh dari sayur-sayuran yang ada di pasar, warung atau bahkan tukang sayur keliling.Â
Kemudian saring berita-berita yang kita peroleh dari media massa, jangan mudah termakan berita hoax yang beredar. Dengan begitu kita juga bisa terhindar dari stigma-stigma yang ada di masyarakat. Jaga pikiran agar tetap positif namun juga realistis dengan keadaan saat ini. Kesadaran akan betapa berbahanyanya virus Covid-19 ini harus diimbangi dengam menerapkan protokol kesehatan, baik di rumah dan terutama ketika kita harus berpergian. Dengan menjaga diri sendiri, baik secara mental maupun fisik, itu berarti kita juga menjaga orang-orang di sekitar kita dari segala aura negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H