Mohon tunggu...
Fiorentino R W P
Fiorentino R W P Mohon Tunggu... Teknisi - S1 PWK UNEJ
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

-Not Detected-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi Sumber Daya Lahan pada Sektor Perkebunan Salak Pondoh Pronojiwo [Studi Kasus Pronojiwo, Kab Lumajang]

6 Mei 2021   10:31 Diperbarui: 6 Mei 2021   10:37 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia pertumbuhan penduduk yang besar mendorong peralihan fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Hal ini akan mengakibatkan tejadinya penyempitan lahan dan semakin meningkatkan tekanan terhadap penggunaan lahan. Di sisi lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan ekonomi, yang seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, sejalan dengan pertambahan penduduk dan peningkatan dinamika aspirasi masyarakat, tuntutan pembangunan untuk kepentingan umum semakin mengemuka. Namun aktivitas untuk memenuhi tuntutan ini berhadapan dengan ketersediaan tanah yang semakin terbatas dan pasar tanah yang belum terbangun dengan baik.

Pertumbuhan penduduk Indonesia yang besar mendorong peralihan fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Hal ini akan mengakibatkan tejadinya penyempitan lahan dan semakin meningkatkan tekanan terhadap penggunaan lahan. Di lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan ekonomi, yang seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, Sejalan dengan pertambahan penduduk dan peningkatan dinamika aspirasi masyarakat, tuntutan pembangunan untuk kepentingan umum semakin mengemuka. Namun aktivitas untuk memenuhi tuntutan ini berhadapan dengan ketersediaan tanah yang semakin terbatas dan pasar tanah yang belum terbangun dengan baik.

Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan dan non pangan yang produksinya dapat meningkatkan pendapatan penduduk untuk dapat memenuhi standar hidup yang layak, khususnya kepada masyarakat. Untuk memenuhi keinginan tersebut masyarakat seharusnya berusaha untuk memanfaatkan sumberdaya hayati maupun non hayati yang diharapkan sesuai dengan peruntukan lahannya. Untuk itu, sangat perlu dilakukan suatu kegiatan evaluasi lahan. Adapun teori Evaluasi Sumberdaya Lahan dan keterkaitan dalam Perencanaan yaitu, Evaluasi lahan adalah suatu pendekatan untuk menilai potensi sumberdaya lahan, tahapan lanjut dari kegiatan survey dan pemetaan sumberdaya lahan masih sulit dipakai untuk suatu perencanaan tanpa dilakukan interpretasi bagi keperluan tertentu. Untuk perencanaan, terdapat penggunaan lahan untuk jenis tanaman tertentu, khususnya pada upaya peningkatan produksi pertanian harus didasarkan dengan perencanaan yang baik.

Untuk penyusun perencanaan tersebut dibutuhkan informasi dasar sumberdaya lahan yang meliputi tentang masalah kemampuan lahan dan kesesuaian lahan, karena kemampuan lahan merupakan sifat dari lahan yang menyatakan daya dukungnya untuk memberikan hasil pertanian pada tingkat tertentu. Evaluasi lahan mempertimbangkan kemugkinan penggunaan dan faktor pembatasan tersebut dan berusaha menerjemahakan informasi-informasi yang cukup banyak dari lahan tersebut kedalam bentuk-bentuk yang dapat di gunakan para praktisi seperti petani, para ilmuwan yang mempertanyakan kemungkinan untuk menanam jenis tanaman tertentu, atau pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan keteknisan (Worosuprojdo.S. 1989).

Evaluasi lahan adalah suatu pendekatan dalam upaya untuk menilai potensi sumberdaya lahan. Selain itu, evaluasi lahan juga merupakan tahapan lebih lanjut dari kegiatan survey dan pemetaan sumberdaya lahan masih sulit untuk dipakai untuk suatu perencanaan tanpa dilakukan interpretasi bagi keperluan tertentu.  Perencanaan penggunaan lahan untuk jenis tanaman tertentu, khususnya pada upaya peningkatan produksi pertanian harus didasarkan dengan perencanaan yang baik. Evaluasi SDA mengelompokkan system kalsifikasi lahan melalui interpretasi yang dibuat. Pengelompokan lahan yang dapat digarap menurut potensi dan penghambatnya untuk dapat berproduksi secara lestari, yang mendasarkan pada faktor-faktor penghambat dan potensi bahaya lain yang masih dapat di terima dalam klasifikasi lahan (Bibby dan Mackney dalam Sitorus, 1995).

Maka dari itu, dalam penyusunan perencanaan tersebut dibutuhkan informasi dasar sumberdaya lahan yang meliputi tentang masalah kemampuan lahan dan kesesuaian lahan. Hal tersebut diperlukan karena kemampuan lahan merupakan sifat dari lahan yang menyatakan daya dukungnya untuk memberikan hasil pertanian pada tingkat tertentu. Evaluasi kesesuaian lahan uga berperan penting dalam mengestimasi daya dukung lahan untuk penggunaan tertentu. Sedangkan pada kesesuaian lahan lebih menitikberatkan pada tingkat kecocokan sebidang lahan untuk satu penggunaan tertentu saja.

            Pada sector perkebunan, salak yang merupakan salah satu buah eksotis yang dimiliki Indonesia, apalagi Salak Pronojiwo Kabupaten Lumajang yang memiliki karakteristik berbasis kawasan yang justru lebih baik dibandingkan dengan asal bibitnya. Perbedaan dengan bibit aslinya Sleman Yogyakarta diantaranya yaitu:

  • Buah lebih besar
  • Lebih berair
  • Rasa salaknya tidak ada pahitnya walaupun buahnya masih muda
  • Lebih manis dan sedikit ada rasa asamnya sehingga rasanya lebih segar

Dengan kondisi demikian, maka salak pondoh Pronojiwo layak untuk dikembangkan dalam rangka menunjang program Pemerintah Kabupaten Lumajang yang digariskan dalam rencana strategis Dinas Pertanian yang terdiri dari program peningkatan ketahanan pangan, pengembangan agribisnis dan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir (2006 -- 2010) menunjukkan bahwa Perkembangan luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Salak Pondoh di Kecamatan pronojiwo Kab Lumajang mengalami perkembangan yang signifikan, yaitu rata-rata kenaikannya sebesar 21,25% tiap tahunnya. Dengan mempergunakan analisis SWOT, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi terhadap pengembangan salak di Kabupaten Lumajang antara lain:

Kekuatan

  • Sumber daya lahan
  • Kelembagaan kelompok tani
  • Lokasi sentra
  • Sumber daya manusia
  • Varietas salak
  • Komoditas tropis

Kelemahan

  • Produksi
  • Bibit
  • Pemupukan berimbang
  • Alat penyimpan buah
  • Manajemen usaha tani
  • Pemodalan
  • Luas areal salak

Peluang

  • Paket teknologi
  • Kebijakan pemerintah
  • Lembaga perkreditan
  • Infrastruktur jalan

Ancaman

  • Penangkaran bibit
  • Agroindustri
  • Pesaing
  • Transportasi

Dari kondisi tersebut, maka strategi yang sesuai adalah strategi agresif, yaitu yaitu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun lokasi yang lain, dan meningkatkan jenis produk serta jasa. Perusahaan dapat memperluas pasar, fasilitas produksi dan teknologi melalui pengembangan internal maupun eksternal.

Untuk itu, maka pembinaan teknis petani melalui penyuluhan khususnya magang, teknik penelitian sampai pengepakan bagi petani dan pedagang perlu ditingkatkan terus menerus. Selain itu perlu adanya sistem informasi pasar yang dapat diketahui oleh pelaku agribisnis salak, terutama mengenai harga yang sedang berlaku pada daerah tertentu serta meningkatkan kemampuan pelaku agribisnis salak melalui pengembangan kemampuan tehnis dan berorganisasi, sehingga mempunyai kemampuan untuk mengembangkan usaha dengan kreatifitas dan inovasi yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun