Teori lokasi yang dipaparkan menurut Von Thunen bahwa lokasi sebagai variabel terikat yang mempengaruhi variabel bebasnya, perekonomian, politik, bahkan budaya masyarakat atau gaya hidup masyarakat sendiri. Teori ini dilandasi oleh pengamatannya terhadap daerah tempatnya tinggal yang merupakan lahan pertanian.
Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa harga sewa lahan pertanian nilainya tergantung pada tata guna lahannya. Lahan yang berada di dekat pusat kota akan lebih mahal di bandingkan dengan lahan yang jauh dari pusat kota karena jarak yang makin jauh dari pusat kota/kegiatan, akan meningkatkan biaya transportasi, dan pusat kota adalah jantung dari kota itu sendiri dimana segala bentuk perdagangan ada disana.
Oleh karena itu, inti dari teori lokasi Von Thunen adalah teori lokasi pertanian yang menitikberatkan pada 2 hal utama tentang pola keruangan pertanian yaitu diantaranya:
Jarak lokasi pertanian ke pasar
Sifat produk pertanian yaitu keawetan, harga, beban angkut.
Definisi secara umum, pemilihan lokasi dapat ditentukan oleh beberapa faktor seperti bahan baku lokal atau bahan mentah lokal, permintaan lokal, bahan baku yang dapat dipindahkan, dan permintaan luar. Teori lokasi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber - sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial. (Tarigan, 2006:77).
Berdasarkan penjelasan tersebut, hal ini yang mendasari pengamatan lokasi produksi jagung dan keterkaitannya dengan teori lokasi. Di dalam lokasi studi terdapat sawah sebagai tempat untuk memproduksi hasil pertanian berupa jagung. Jagung yang dihasilkan kemudian diolah untuk memisahkan kulit luar dengan jagung yang berada di dalamnya untuk dihasilkan produk pertanian berupa jagung.
Jarak antara sawah dengan lokasi pengolahan jagung ini cukup berdekatan dan memiliki jarak kurang dari 2 km. Lokasi yang berdekatan ini memudahkan petani untuk membawa hasil pertanian untuk langsung segera dapat diolah dengan baik.
Gambar : Tanaman Jagung pada sawah pada Kecamatan Sumbersuko, Lumajang, Jawa Timur
Sumber  : Survei Primer, 18 Maret 2021
Saat umur jagung saat sudah dapat di panen umumnya 85-100 hari. Jagung siap panen dengan ciri-ciri tongkol atau kelobot yang mulai mengering dan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga, biji sudah kering, keras dan mengkilat yang apabila ditekan dengan kuku tidak membekas. Setelah jagung dikeringkan dan diolah, kemudian dikemas dan dipasarkan. Lokasi produksi beras organik juga berdekatan dengan pasar. Pada dasar nya pasar dapat di kategorikan menjadi dua, yaitu pasar wilayah dan pasar sentral.