Menurut Dr. Octaviani I. Ranakusuma, M.Si., Psi, seorang Dosen sekaligus Dekan Fakultas Psikologi di salah satu Universitas yang ada di Jakarta mengatakan, “Menulis ekspresif adalah menulis yang bertujuan untuk mengekspresikan perasaan si penulis. Terkadang tulisan tersebut tidak dipublikasikan kepada orang banyak dan juga alurnya tidak menentu. Menulis ekspresif berpengaruh untuk mengurangi stres karena dengan menulis, seseorang dapat mengekspresikan perasaannya.”
Beliau juga berpendapat bahwa ia setuju dengan menulis ekspresif karena menulis ekspresif memiliki banyak manfaat.
“Banyak studi yang menyatakan menulis ekspresif sebagai terapetik. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan dan menyalurkan perasaan atau emosi negatif dalam diri yang berbentuk tulisan yang akan menyebabkan individu tersebut menjadi lebih tenang. Ada seseorang yang tidak bisa mengendalikan emosi nya dan susah untuk diobati, namun dokter menyarankan seseorang tersebut untuk menyalurkan emosi nya melalui tulisan. Tulisan tersebut bisa berupa rasa amarahnya karena tidak semua tulisan tersebut dipublikasikan, mungkin hanya disimpan untuk dirinya sendiri.” ujar Ibu Octa tentang apa saja manfaat dari menulis ekspresif.
Di lain sisi menulis eskpresif ternyata juga menjadi hambatan bagi orang-orang tertentu.
Ibu Octa mengatakan, “Tapi tidak semua orang bisa menulis, suka menulis dan mengekspresikan perasaan mereka melalui tulisan. Untuk orang yang yang tidak suka menulis, mereka menganggap hal tersebut sebagai beban atau tugas yang berat.”
Jadi, apakah kamu mau mulai menulis ekspresif sekarang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H