Mohon tunggu...
Fiona Try
Fiona Try Mohon Tunggu... Jurnalis - S1 Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

When nothing is sure, everything is possible.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Cara Mengetahui Kredibilitas Berita pada Media Analog dan Media Digital

21 September 2021   13:41 Diperbarui: 22 September 2021   13:43 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapan terakhir kali anda membeli koran? majalah? Mendengarkan radio Atau bahkan membeli produk dari media analog?

Saya ramal, anda pasti sudah lama tidak membeli koran, majalah ataupun sejenisnya karena bisa didapatkan melalui media digital atau situs web, bukan? 

Jika benar, maka inilah salah satu contoh nyata mengenai kebenaran bahwa media digital sudah hampir sepenuhnya mempengaruhi masyarakat terutama saat adanya internet.

Kemunculan internet yang menghadirkan media digital atau media baru ini membuat keseharian manusia menjadi mudah. 

Jika dulu ketika kita ingin melihat jawaban dari TTS (tebak tebakan silang) yang ada pada koran atau media cetak lainnya, tentunya menunggu merupakan jawabannya. Karena apa? kita harus menunggu edisi selanjutnya untuk mengetahui jawaban benar dari TTS tersebut.

Sumber: https://consonantshellone.top/
Sumber: https://consonantshellone.top/

Jika dibandingkan dengan kemajuan digital, kini kita dipermudah dengan aplikasi TTS yang ada pada gawai. Tidak perlu menunggu waktu lama, kita akan langsung dapat melihat jawaban benar atau salah pada aplikasi tersebut.

Sumber: https://sumsel.tribunnews.com/
Sumber: https://sumsel.tribunnews.com/
Agar semakin menambah wawasan sobat pembaca di tahun 2021, disini saya akan memaparkan mengenai perbedaan media analog dan media digital, cara mengetahui kredibilitas pada media digital.

Apa Sebenarnya Media Analog dan Media Digital?

Secara sederhana dalam buku Writing For Digital Media, media analog merupakan media yang belum mengenal teknologi baru atau digitalisasi. Bentuk dari media analog yaitu radio, koran, majalah, dan lain sebagainya.

Sebaliknya, pada media digital pengguna tidak hanya akan membaca konten online melainkan  dapat melakukan interaksi seperti like, komen, follow, dll. Contoh media digital, web, sosial, berita online, dll.

Hypertext merupakan salah satu bentuk interaksi media digital yang memungkinkan pembaca untuk melihat lebih banyak informasi hanya dengan mengkliknya.

Perbedaan dan Persamaan

Melihat dari definisi yang dijelaskan oleh penulis, pola komunikasi merupakan perbedaan yang paling menonjol. 

Media analog memiliki pola komunikasi yang satu arah sehingga membuat tidak adanya feedback yang diterima dari penggunaan media ini. berbeda dengan media digital yang memiliki pola komunikasi dua arah atau tidak statis.

Perbedaan lainnya terletak pada output kedua media. Melihat media analog yang berbentuk majalah, koran, dan lain sebagainya. Membuat media analog sulit untuk membangun partisipan yang aktif.

Sebaliknya, karena berhubungan dengan perkembangan teknologi maka pengguna media digital memiliki akses untuk ikut aktif berpartisipasi sebagai pembaca. 

contoh fitur interaksi pada portal berita online. Sumber: Tribun.news
contoh fitur interaksi pada portal berita online. Sumber: Tribun.news

 Mudahnya akses informasi secara real time, banyaknya informasi yang mudah didapatkan dalam satu waktu merupakan keunggulan dari media digital. 

 Berbeda dengan media analog yang masih menggunakan media cetak  sebagai sumber informasinya sehingga diperlukan waktu untuk dapat mengakases berita terkini. Kita perlu menunggu keesokan harinya untuk mengetahui berita yang terjadi pada tempo hari.

Persamaan Media Analog dan Media Digital

Menurut Brian Carroll dalam buku Writing For Digital Media menulis untuk web (digital) sama dengan menulis untuk media cetak (analog). 

Tulisan yang dilakukan pada komputer dan buku tidak ada bedanya, sebagai penulis yang baik dan bijak dimanapun medianya harus menyertakan prinsip dasar penulis seoerti tidak mengandung unsur SARA, hoax, ringkas dan jelas, dll.

Bagaimana Caranya Mengetahui Kredibilitas Sebuah Media?

Dalam media analog jarang sekali ditemui berita yang mengandung unsur hoax, karena penulisan berita dalam koran tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Mengingat hal ini sehingga kredibilitasnya bisa terjaga dengan baik.

Sedangkan dalam media cetak, siapapun yang memiliki komputer atau perangkat yang dapat terhubung dalam web dapat mempublikasi tulisannya secara langsung. Sehingga tidak heran jika lebih banyak tulisan yang kredibilitasnya dipertanyakan dalam web.

Brian Carroll menuliskan 3 peran untuk mengetahui kredibilitas media digital:

1. Komunikator Pesan: penulis diwajibkan memiliki keahlian menyampaikan pesan yang menarik, mendalam, lucu atau provokatif

2. Pengatur Informasi: pemilihan informasi berdasarkan penting atau tidaknya.

3. Penerjemah: ketepatan waktu dalam memberikan informasi pada media yang tepat sangat penting untuk menjadi nilai tambah bagi penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun