Dengan memanfaatkan kondisi perubahan perilaku pembaca secara tak sadar kita akan menemukan beberapa keunggulan dari penulisan digital. Karena kini penulis digital dapat meggunakan perannya untuk menyebarkan hal positif kepada masyarakat melalui tulisan atau konten bacaan yang mencerdaskan pembacanya.
Meningkatakan presentase budaya literasi di Indonesia melalui tulisan digital juga menjadi salah satu upaya yang bisa kita perbuat untuk bangsa Indonesia.
Salah satu contoh terwujudnya budaya literasi Indonesia dalam ranah digital dilihat dari kemunculan aplikasi-aplikasi dan situs bacaan yang dapat kita akses dengan mudah. Diantaranya yaitu:
- Aplikasi portal berita: Babe, Detik, CNN Indonesia, Kumparan, dan lain-lain.
- Aplikasi cerita: Wattpad selain itu ada aplikasi khusus untuk pembaca komik yang bernama webtoon.
Selain itu, beberapa aplikasi yang sudah saya sebutkan tadi ternyata tidak hanya eksis dalam aplikasi. Namun mereka eksis dalam situs website yang tentunya semakin memudahkan pembaca dalam mengakases.Â
Jika melihat dari 3 aspek Jurnalisme digital yang menjadi acuan utamanya, dalam ranah digital informasi yang diberitakan harus dibarengi dengan:
1. informasi itu harus cepat.
2. perlu informasi lebih variatif jadi lebih banyak.
3. Â informasi itu harus lebih personal sehingga setiap pembaca punya preferensi yang berbeda.
Maka dari itu dilansir dari Media Indonesia pembaca pada media cetak mengalami penurunan dan tersisa 8% atau 4,5 juta orang dari seluruh pembaca yang mencapai 83%. dan media online sekitar 11% atau 6 juta orang pembaca.Â
Kesimpulan
Menulis digital merupakan tanda dari kemajuan sebuah zaman, dimana kita kini dipermudah oleh keberadaan teknologi dan internet. Meskipun begitu media cetak terus berupaya melakukan riset untuk dapat memberikan inovasi-inovasi pada media cetak agar tidak terlekang oleh zaman.Â
Masih banyak juga sebagian orang membaca dalam bentuk media cetak seperti novel, koran dan majalah.