Mohon tunggu...
fiona chenia sitrov
fiona chenia sitrov Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Berharga

20 November 2024   21:50 Diperbarui: 20 November 2024   23:01 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimulai dari seorang gadis cantik bernama Nala yang hidup di pedesaan yang tentram dan damai bersama keluarganya yang berisi 4 orang.Kisah ini dimulai pada saat Nala menduduki bangku kelas 9 SMP.

 saat itu ia sedang berada di ruang tamu berdebat dengan ibunya

    "Duh Mah,ngapain sih pake sekolahin aku diluar,aku bisa loh disini bantu mama buat orderan kuee,ngapain sekolahin aku jauh-jauh ke kota buanh-buang duit aja."kata Nala dengan nada yang sedikit ngegas

   "Gak!,pokoknya kamu harus sekolah diluar biar kamu tuh nambah wawasan kamu,kamu kalo sekolah disini mau jadi apa kamu,mau jadi tukang kue doang kaya mama?kamu gabakal tau gimana kehidupan yang sebenarnya kalo kamu cuma terus-terusan tinggal disini."Jawab mama dengan sedikit membentak

    "Tapi Mah,mau dapat uang darimana kalo aku sekolah diluar,perekonomian kita itu susah Mah,yang ada nambah beban mama sama papa doang"Kata Nala dengan suara yang bergetar menahan tangis

    "Nala,tau ga kenapa mama sama papa maksa kamu buat sekolah diluar walaupun ekonomi kita lagi ga baik-baik aja?" Kata mama dengan lembut.

  "karna mama sama papa gamau kamu cuma hidup disini terus-menerus kamu gabisa melihat dunia luar yang sebenarnya,mama sama papa gamau kamu cuma jadi tukang kue,cuma jadi bawahan,mama sama papa mau kasih yang terbaik buat kamu,biar kamu bisa lebih sukses dari kami,kalau soal uang sekolah kamu itu gausah kamu pikirin kamu cukup lakuin kewajiban kamu yaitu belajar."sambung mama dengan tegas tapi lembut.

Nala yang tidak bisa berkata apapun lari ke kamar dan mengunci diri dikamar,ia berpikir bahwa orang tua nya tidak menyayanginya dengan menyuruh ia merantau ke kota orang dengan harapan ketika ia pulang ia bisa menjadi orang yang lebih sukses daripada kedua orang tuanya.

Saat Ivan ayah dari Nala pulang sehabis bekerja ia bertanya dimana dimana keberadaan anak gadis satu-satunya dan Novi menjelaskan semuanya kepada Ivan tentang perdebatan yang sempat terjadi tadi siang.Mengetahui bahwa anak kesayangannya ini tidak sekolah diluar ia pergi ke kamar Nala dan mengetuk pintu kamar Nala

     "Nala,ayo buka pintunya papa mau ngomong sama Nala bentar"Panggil Ivan kepada Nala anaknya yang tercinta,namun Nala tidak menjawab dan Ivan memanggil lagi

      "Nala,buka pintu dulu ya papa mau ngomong bentar aja sama Nala,papa gabakal marah Nala kok"ucap Ivan dengan lembut dibalik pintu kamarnya Nala

Lalu,Ivan mendengar suara ceklekkan pintu dari dalam kamar Nala.Betapa sedihnya Ivan saat melihat anak tersayangnya membuka pintu dengan keadaan baju yang basah karena air mata dan mata yang sangat bengkak karena sedaritadi siang sampai ia pulang malam ini Nala masih saja terus menangis,Ivan yang melihat keadaan anaknya memeluk anaknya dengan lembut dan berkata

    "Udah Nala,jangan nangis lagi ya"ucap Ivan dengan nada lembut agar Nala tenang

Akhirnya Ivan pun mengajak Nala untuk makan malam bersama dan Nala mengiyakan karena ia belum makan apa-apa sedari ia berdebat dengan Novi mamahnya.

      Saat dimeja makan ia hanya menunduk murung karena masih memikirkan ia harus melanjutkan sekolahnya dikota dan meningglkan semuanya disini.Hening pun datang menyerang keberadaan meja makan tersebut,lalu tiba-tiba Ivan berkata

    "Nala,kamu cuma satu-satunya harapan papa sama mama,kami berdua mau yang terbaik buat kamu,papa harap kamu mau ya lanjutin SMA kamu dikota ini permintaan papa sama mama sama kamu." Ucap ivan kepada Nala.

Nala yang mendengar itu kembali berkaca-kaca dan memikirkan tindakan apa yang harus ia perbuat sekarang mungkin ia hanya bisa merenung tentang apa yang akan terjadi kedepannya.

Hari demi hari berganti,tahap demi tahap penerimaan siswa baru di SMA yang Ivan dan Novi pilihkan untuk Nala sudah berlalu sampai akhirnya Nala diterima di SMA yang Ivan dan Novi pilihkan yaitu SMA STELLA DUCE 2 lah yang menjadi pilihan Novi dan Ivan.

Tiba juga pada saat Novi harus mengantar anak gadis satu-satunya ini menempuh pendidikan yang lebih baik lagi,sedangkan Ivan tidak bisa mengantar Nala karena saat itu Ivan sedang ada kerja tambahan dikantornya yang membuat ia tidak bisa mengantarkan Nala ke bandara.Malam sebelum Nala berangkat ia berkata kepada Nala 

        "Nak,nanti kalau sudah disana jaga diri ya,berteman dengan semua orang bangun relasi yang baik,yang paling utama,Jaga kepercayaan orang karena kalau kamu udah bohong sulit untuk.orang percaya lagi." Kata Ivan memberi nasihat kepada Nala.

Nala yang masih berat hati mendengar itu hanya bisa terdiam ia selama ini berpikir bahwa ia tidak menyangka hari yang paling ia tidak sukai sudah didepan mata yaitu besok 26 Juni 2024 ia akan berangkat meninggalkan teman-temannya,keluarga, dan semua nya.

Hari esok pun tiba saat dibandara teman-teman Nala serta Ivan ayah dari Nala mengantar anak dan istrinya tercinta.Dengan mata berkaca-kaca ia memeluk Nala dengan erat,Ivan tidak menyangka bahwa anak tercintanya sudah besar ia berat sekali jika harus melepaskan anak gadis satu-satunya tetapi ia tau ini demi kebaikan dan masa depan Nala.

Hari demi hari pun berlalu tiba saatnya Nala harus mengikut MPLS di SMA STELLA DUCE 2.

dari semenjak ia pergi bersama mamanya ia selalu merenungkan semuanya dan mulai menerima pelan-pelan bahwa walaupun ia terpaksa ia berpikir ia bisa menjadikan ini sebagai pengalaman paling berharga ia bersyukur orang tuanya mau menyekolahkan nya dikota sehingga ia bisa berkembang dan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya ini lah yang bisa ia jadi pengalaman yang paling berharga.

Tidak semua orang bisa sekolah seperti Nala banyak yang menginginkan hal ini tetapi tidak didukung oleh lingkungan sekitar maka Nala menjalani hari-harinya disekolah dengan bahagia dan rasa bersyukur ternyata ia adalah orang yang beruntung bisa menjadikan ini sebagai pengalaman yang paling berharga dihidupnya.

Jadikan semua yang sudah  terjadi sebagai pengalaman dan pembelajaran yang membuat kamu sadar arti dari sebuah perjalanan hidup

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun