Mohon tunggu...
Finny Rizkiah Putri
Finny Rizkiah Putri Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Padang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Love

23 November 2014   00:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:06 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta itu datang tanpa kita sadari

Cinta itu menghampiri dengan berbagai cara

Cinta tak pernah pandang bulu,

dia mendekati siapa saja,

dia menyatu dengan jiwa siapa saja

Dia menetap semaunya,

tanpa pernah ada toleransi sedikit pun

Kenapa cinta?

Kenapa kau harus singgah dalam kalbuku?

Kenapa kau sentuh aku dengan kelembutanmu,

ketulusanmu, dan kehangatanmu

Dan kenapa disaat aku tersihir olehmu,

kau pergi meninggalkanku,

pergi jauh dariku

Apa kau pikir disaat sayap-sayapku telah patah karenamu,

aku mampu terbang mencari cinta yang lain?

Disaat kakiku telah letih menyusuri jalan kalbumu,

disaat tanganku tak mampu meraihmu,

kau pergi meninggalkanku tanpa segores senyum di bibirmu

Apa itu?

Apa itu dirimu yang sebenarnya cinta?

Jika memang itu adanya,

Cinta yang dulunya indah dimataku,

sekarang menjadi kelabu

Cinta yang dulu kurasa hangat,

ternyata dingin menusuk tulang-tulangku yang rapuh

Cinta yang dulu kulihat penuh warna,

kini hanya tinggal putih dan abu-abu,

tak menentu, berkabut

Jika bisa kuputar waktu,

tak ingin kumengenalimu

Tapi apa daya manusia sepertiku?

Mereka bilang aku tanpamu bagai butiran debu di padang pasir,

yang sedikit demi sedikit hilang diterbangkan angin gurun

Tanpa ada perlawanan sedikit pun,

aku pasrah diterbangkan angin,

Tanpa tahu dimana dan kapan aku akan dititipkannya

Entah itu nanti ditempat asing,

yang membuatku resah

Atau di atas air,

yang akan menjadikanku tiada,

sebelum sempat menyampaikan padamu,

bahwa betapa aku telah jatuh karena cinta

Kehidupan terasa kosong,

hati, jiwa, dan raga terasa jauh meninggalkanku

Itu semua karena aku telah jatuh cinta padamu,

Sosok misterius dalam ingatanku,

Sosok semu dalam penglihatanku

Tapi dibalik itu semua,

tidak bisa kupungkiri,

bahwaku benar-benar telah jatuh,

karena panah cintamu telah menghujam jantungku,

merasuk dalam kalbu dan diam dalam ingatanku

Aku benar-benar terlanjur mencintaimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun