Mohon tunggu...
Finna Huang
Finna Huang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bagaimana Pola Makan Mempengaruhi Penyakit Jantung Iskemik dan Diabetes Tipe Dua?

17 November 2022   21:05 Diperbarui: 17 November 2022   21:55 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3  Grafik pengaruh konsumsi minyak esensial terhadap kadar thrombomodulin dalam tubuh tikus (Sánchez-Quintero et al. 2022). Dokpri

TMAO dapat membentuk senyawa seperti nuclear factor kappa-light-chain-enhancer of activated B cells (NF-κB) dan endoplasmic reticulum kinase (PERK) yang dapat mengubah ekspresi gen pada tubuh, sehingga tubuh mengalami inflamasi (Zhao & Wang 2020). Selain itu, TMAO juga dapat membentuk nucleotide-binding domain (NOD)-like receptor protein 3 (NLRP3) inflammasome yang mengundang sitokin - sitokin pengaktivasi inflamasi pada tubuh (Zhao & Wang 2020).

Gambar 1  Gambar mekanisme bagaimana TMAO dapat menyebabkan inflamasi pada tubuh (Zhao & Wang 2020). Dokpri
Gambar 1  Gambar mekanisme bagaimana TMAO dapat menyebabkan inflamasi pada tubuh (Zhao & Wang 2020). Dokpri

Menurut penelitian, minyak esensial dapat mengurangi FMO3 yang membantu oksidasi dari TMA (Sánchez-Quintero et al. 2022). Akibat dari pengurangan jumlah FMO3 tersebut, terdapat pengurangan jumlah TMAO secara signifikan. Dengan demikian, konsumsi minyak esensial dapat menurunkan risiko seseorang terkena penyakit jantung iskemik.

Pengaruh terhadap mikroba usus

Selain mencegah pembentukan TMAO, minyak esensial tanaman parsley dan rosemary dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba usus, terutama bakteri Lactobacillus sp. dan bakteri Barnesiella sp.. Bakteri tersebut membantu meningkatkan produksi SCFA seperti asam propionat, asam butirat dan asam asetat. Bakteri tersebut membentuk SCFA dari penghancuran dietary fibers yang terdapat pada parsley, savory, dan rosemary (Sulaeman & Novriana 2022). 

Bakteri Lactobacillus memproduksi asam asetat yang berguna untuk mengatur berat badan, sensitivitas insulin dan nafsu makan (Oh et al. 2019). Sementara itu, bakteri Barnesiella membantu meningkatkan asam propionat yang berfungsi untuk mengatur pembentukan lemak pada tubuh dan asam butirat yang memperkuat epitel usus.

Gambar 2  Grafik pengaruh konsumsi minyak esensi terhadap jumlah dan keragaman mikroba usus di tikus (Sánchez-Quintero et al. 2022). Dokpri
Gambar 2  Grafik pengaruh konsumsi minyak esensi terhadap jumlah dan keragaman mikroba usus di tikus (Sánchez-Quintero et al. 2022). Dokpri

Berdasarkan grafik diatas, jumlah bakteri Lactobacillus pada tikus yang diberikan minyak esensi lebih besar apabila dibandingkan dengan jumlah bakteri Lactobacillus yang tidak diberikan perlakuan ataupun tikus yang hanya diberikan karnitin. 

Sementara itu, jumlah bakteri Barnesiella pada tikus yang diberi suplementasi minyak parsley dan rosemary memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan tikus yang hanya diberikan suplementasi karnitin dan tikus yang tidak diberikan perlakuan.

Pencegahan inflamasi dan berbagai penyakit lainnya

Selain meningkatkan pembuangan SCFA, minyak esensial dari parsley dan rosemary dapat mencegah pembentukan inflamasi dengan menurunkan pembentukan sitokin seperti Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-α) dan Interleukin-22 (IL-22). Senyawa-senyawa sitokin merupakan protein-protein yang dilepas oleh tubuh ketika terjadi inflamasi (Hanna & Frangogiannis 2020). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun