Mohon tunggu...
Finky Dita
Finky Dita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah Mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang berproses untuk belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penanganan terhadap Gejala dan Penyebaran pada Situasi Epidemiologi Mpox yang Terjadi di Indonesia

2 Oktober 2024   07:56 Diperbarui: 2 Oktober 2024   07:59 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Monkeypox (mpox) atau yang dikenal sebagai cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh monkeypox virus (MPXV). Penyakit ini merupakan emerging zoonoses, yang berarti penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia. Penyakit ini menjadi perhatian masyarakat global karena kasus penyebarannya yang meluas dan meningkat cepat. Seperti yang terjadi di Indonesia pada tahun 2022 sampai 2024 tercatat ada 88 kasus. Di antaranya ada 74 kasus dari tahun 2022 hingga 2023 dan 14 kasus di tahun 2024.

Ada beberapa gejala yang disebabkan penyakit mpox. Dari gejala ringan sampai gejala yang berat sehingga memerlukan perawatan lebih lanjut di fasilitas kesehatan. Manusia yang memiliki risiko tinggi dari penyakit ini adalah ibu hamil, anak-anak, dan orang yang memiliki penyakit autoimun (kekebalan tubuh). Gejala yang didapat dari penyakit ini biasanya demam, lalu munculnya ruam kulit kemerahan yang biasanya diawali dari wajah dan menyebar ke tubuh lainnya, sering mengalami nyeri otot dan kelelahan mirip dengan orang flu berat, terdapat kelenjar getah bening yang berada di leher, ketiak, adan paha yang membengkak, dan mengalami sakit kepala hebat. Gejala tersebut dapat sembuh sendiri sekitar 2-4 minggu. Namun, ada juga yang menyebabkan komplikasi hingga kematian.

Penularan mpox bisa terjadi karena adanya kontak langsung dengan hewan ataupun manusia yang terinfeksi, baik melalui kulit yang luka, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut). Penularan dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran, mengolah daging hewan liar, dan cairan tubuh, sedangkan penularan dari manusia ke manusia melalui kontak erat dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.

Jika mengalami gejala yang mencurigakan, virus ini dapat ditangani dengan berbagai cara, pertama bisa melakukan diagnosis diri dan dilanjut dengan konsultasi dengan tenaga medis agar dapat mencegah komplikasi. Kedua, jika ada yang positif mpox bisa melakukan isolasi dan karantina untuk mencegah penyebaran dan menghindari kontak dengan orang lain. Ketiga, Jika merasa demam sebaiknya mengonsumsi obat penurun demam. Keempat, selalu menjaga kebersihan dan kelembapan kulit yang ruam. Kelima, melakukan vaksinasi cacar lama yang dapat memberikan perlindungan sebagian karena vaksin khusus mpox belum ditemukan. Dan yang keenam, sebisa mungkin untuk menghindari kontak langsung dengan hewan liar yang mungkin terinfeksi.

Adapun pencegahan yang dapat dilakukan agar penyebaran virus mpox dapat menurun, yaitu selalu mencuci tangan dengan bersih, terutama setelah kontak dengan orang sakit, menggunakan masker karena dapat mencegah risiko penularan, dan memberi edukasi dan sosialisasi agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya mpox dan tindakan pencegahannya untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Cacar monyet (mpox) merupakan penyakit menular yang dapat menjangkiti manusia dari hewan dan juga menular antar manusia. Penyakit ini telah menjadi perhatian global karena peningkatan kasus yang signifikan. Gejala mpox bervariasi, mulai dari demam, ruam kulit, nyeri otot, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Meskipun sebagian besar kasus sembuh dengan sendirinya, namun tetap ada risiko komplikasi dan kematian. Penularan mpox terjadi melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, baik melalui kulit yang luka, saluran pernapasan, maupun cairan tubuh. Untuk mencegah penyebaran, penting untuk menjaga kebersihan, menghindari kontak dengan hewan liar, dan melakukan vaksinasi cacar. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan tenaga medis.

KATA KUNCI: Monkeypox, Pencegahan, Penyebaran

DAFTAR PUSTAKA

Caloh, Gerald Bagus Aprilianto. Frequently Asked Questions (FAQ) Mpox. https://infeksiemerging.kemkes.go.id/penyakit-virus/frequently-asked-questions-faq-mpox. [online]. (diakses tanggal 24 September 2024).

RI, Kementerian Kesehatan. 2023. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Mpox (Monkeypox). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Umsu. Author. 2024. Gejala dan Cara Menghindari Wabah Mpox. https://fahum.umsu.ac.id/blog/gejala-dan-cara-menghindari-wabah-mpox/. [online]. (diakses pada tanggal 23 September 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun