Sebagian besar orang pasti tahu salah satu penyakit yang memiliki kasus terbanyak yang ada di Indonesia adalah penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Penyakit DBD merupakan penyakit yang menular akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi virus dengue. Penyakit ini sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian. Kasus penyakit DBD ini penyebarannya sangat luas dan meningkat seiring berjalannya waktu, contohnya pada tahun 2021 sebanyak 73.518 kasus dengan angka kematian 705 orang, dilanjut pada tahun 2022 ada 131.265 kasus dengan angka kematian 1.183 orang, dan pada tahun 2023 per periode Januari-Juli ada sebanyak 42.690 kasus dan angka kematian 317 orang.
Salah satu faktor risiko adanya penyakit ini adalah karena negara kita, Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki temperatur yang tinggi dan perubahan musim yang tidak menentu. Faktor tersebut sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Faktor lainnya adalah jumlah penduduk yang meningkat, sampah yang tidak dikelola dengan baik, dan perilaku masyarakat terhadap kebersihan yang kurang terjaga di lingkungan rumah dan sekitarnya. Misalnya, umumnya masyarakat sering membiarkan air yang tergenang dan jarang menguras bak mandi secara. Kebiasaan buruk itulah yang menyebabkan sarang nyamuk makin menyebar ke berbagai tempat dan membuat kasus DBD yang meningkat.
Kasus ini dapat ditanggulangi dengan adanya peran kesehatan masyarakat yang dapat dijadikan sebagai perantara untuk memberi edukasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan agar tidak terjangkit penyakit DBD. Contohnya, memberi edukasi kesadaran diri untuk melakukan tindakan 3M, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas. Tindakan ini masih sering disepelekan oleh masyarakat, padahal ini adalah cara yang paling sederhana yang dapat memperkecil perkembangbiakan nyamuk. Kemudian melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara mencegah penyakit DBD, memberi edukasi tentang gejala dan bahaya penyakit DBD, jika terjadi penularan DBD yang tidak terkendali, mengedukasi masyarakat untuk deteksi dini jika ada gejala penyakit dan penanganan pertama sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit. Tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan di berbagai tempat, bisa di puskesmas, di pemukiman, di sekolah, bahkan secara daring juga bisa untuk memberikan edukasi dengan cara melakukan seminar di aplikasi Zoom. Tindakan ini sangat berguna dan membantu membuka pikiran agar masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dari penyakit DBD.
DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan masalah kesehatan serius yang dapat mengakibatkan kematian. Penyakit ini harus segera dihentikan agar kasusnya tidak meningkat. Penyebabnya adalah karena Indonesia beriklim tropis dan perubahan musimnya yang tidak menentu. Kondisi ini sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Selain itu perilaku masyarakat yang memiliki pemikiran yang kurang terbuka akan kebersihan di lingkungan sekitar juga menjadi faktor utama dalam penyebaran penyakit ini. Tetapi, kita bisa menanggulangi masalah ini dengan beberapa upaya yang memerlukan peran aktif masyarakat dan tenaga kesehatan masyarakat dengan cara edukasi dan sosialisasi untuk melakukan tindakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur).
KATA KUNCI: DBD, Kesehatan, Nyamuk
DAFTAR PUSTAKA
Helmi, Tratama. 2023. Pemerintah Soroti Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue.
https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-soroti-penularan-penyakit-demam-berdarah-dengue - :~:text=DBD%20adalah%20penyakit%20infeksi%20oleh%20virus%20dengue,perubahan%20musim%20hujan%20dan%20kemarau%20disinyalir%20menjadi [online]. (diakses tanggal  12 September 2024).
Putra, Dimas Abdullah Marha. (2020). Peran Serta Tenaga Kesehatan Dan Tokoh Masyarakat Dalam Penanggulangan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Tawanganom Kabupaten Magetan. Surabaya: Perpustakaan Universitas  Airlangga.
Hidayani, Wuri Ratna. (2020). DEMAM BERDARAH DENGUE: Perilaku Rumah Tangga Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Program Penanggulangan Demam Berdarah Dengue. Purwokerto: CV Pena Persada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H