Hallo para ibu di dunia dan pembaca yang antusias, kali ini kita akan membahas seputar baby blues dan childfree, siapasih yang tidak bahagia ketika sang buah hati yang dikandungnya selama 9 bulan terlahir didunia??, pasti mayoritas seorang ibu akan merasa sangat-sangat bahagia, melihat bayi lucunya yang ia perjuangkan, pastilah sang ibu merasa senang dan terharu.
namun, berbanding terbalik dari sebagian besar ibu, ada salah satu gangguan mental yang pada umumnya sangat berbahaya jika tidak diatasi dengan baik yaitu baby blues. Baby Blues sendiri merupakan gangguan kesehatan mental yang bisa saja dialami wanita pasca kelahiran sang buah hati. Kenapa bisa demikian?, banyak faktor mulai dari faktor internal (dalam keluarga), maupun eksternal (orang asing), jadi buat para calon ibu diluar sana, simak lebih lanjut ya..
Postpartum Distress Syndrome atau yang akrab dikenal Baby Blues Syndrom adalah penyakit mental yang membuat Ibu memiliki gangguan mood atau kesedihan yang berlebihan pasca melahirkan, tidak sedikit dari Ibu yang mungkin mengalaminya dengan jangkauan waktu paling parah 1 bulan, lalu apa aja penyebabnya?
- Sakit yang timbul saat persalinan
Bagi wanita yang mungkin terlalu muda untuk melahirkan, memang secara psikis masih belum sanggup untuk menahan rasa sakit saat persalinan, hal ini sangat rawan mengingat mentalnya yang belum terbentuk, sehingga menimbulkan rasa sakit ketika melihat sang buah hati ada didekatnya.
- Buah hati yang mendapat perhatian lebih
Sebagaimana ibu yang sudah berjuang keras, banyak ekspetasi dari para ibu seperti ucapan selamat, sanjungan, maupun hal lain yang bersifat positif lainnya, namun sering kali sang buah hati malah mendapatkan perhatian yang berlebihan dari banyak pihak, hal itu membuat Ibu merasa disingkirkan oleh buah hatinya sendiri dan mungkin saja menyebabkan benih kebencian terhadap sang buah hati.
- Omongan orang asing terhadap ibu maupun buah hati
Hal ini mungkin terdengar cukup sepele, tapi tahukah kalian bahwa hormon sang ibu cenderung akan naik pasca persalinan, hal inilah yang bisa memicu mood yang tidak menentu, omongan yang mungkin bermaksud bercanda bisa membuat ibu merasakan kesedihan seperti contoh, ibu mendengar tetangga mengatakan kalau sang buah hatu mirip dengan ayahnya, atau mendengar sang ibu sekarang badannya kurang ideal, meski terdengar sepele hal ini sangat dapat menimbulkan kebencian si ibu terhadap sang buah hati.
Masih banyak Faktor yang bisa saja menjadi penyebab awal ibu mengalami Baby Blues Syndrome, namun tenang saja, sebagaimana banyaknya masalah selalu ada solusi atau pencegah yang bisa dilakukan, nah, berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah sang ibu mengalami Baby Blues.
- Menguatkan diri sendiri dan mempersiapkannya
Dengan menguatkan diri sendiri hal ini menjadi doktrin untuk kita supaya bisa lebih menerima keadaan, menguatkan diri juga bertujuan untuk memperkuat mental seorang ibu selama maupun pasca persalinan, hal ini juga membuat sang ibu berfikir lebih positif.
- Lingkungan yang mendukung
Edukasi ini mungkin cocok bagi orang disekitar ibu supaya lebih memperhatikan sang ibu tanpa mengesampingkan sang buah hati, sebagaimana contoh seorang suami yang rela mengurus sang buah hati sementara sang ibu tidur demi mencukupi kebutuhan tidurnya, hal ini membuat mental dari sang ibu lebih terjaga.
- Curhat ke pasangan
Kebanyakan Penderita Baby Blues enggan bercerita masalah yang ia alami, seberapa menderita dia dan keluh kesah lainnya, hal-hal negatif itu ia simpan tanpa sepengetahuan pasangannya, beban itulah yang membuat ibu bisa mengalami Baby Blues, namun, dalam hal ini peran pasangan juga penting dalam hal kepekaan, jadi buat para suami, coba diperhatikan yaa..
- Childfree pasca menikah