Â
Nama          : Finka Afrilianti
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Â 203516516275
Jurusan        : Ilmu Komunikasi
Fakultas       : FISIP
Â
BAB I
 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang sudah memasuki era globalisasi ini kita harus siap untuk mengalami perubahan dalam segi apapun termasuk dalam hal yang berkaitan dengan penyiaran. Perubahan harus dilakukan supaya tidak tertinggal zaman dan oleh karenanya pemerintah Indonesia melihat hal itu sebagai hal yang dipertimbangkan agar tidak tertinggal zaman termasuk dalam kualitas penyiaran.Â
Pada zaman dahulu penyiaran pun sudah mengalami tahapan transformasi dari yang gambar hitam putih kemudian berubah menjadi televisi analog dan pada saat ini dari televisi analog berubah menjadi televisi digital.Â
Pemerintah Indonesia melihat adanya perubahan yang bisa bermanfaat bagi kita sebagai masyarakat Indonesia karena dengan adanya televisi digital berpotensi untuk menciptakan atmosfer yang baru karena pada saat ini Indonesia memiliki banyak profesi di bidang digital sehingga dengan adanya televisi digital diharapkan mampu untuk mendukung profesi-profesi baru yang berkaitan dengan digital.
Memang ketika kita menuju tahapan baru yang berkaitan dengan transformasi menuju hal yang baru kita merasa aneh dan belum siap tetapi kalau kita tidak ikut melakukan perubahan maka pastinya kita akan tertinggal dengan negara lain. Meskipun sulit untuk menerima perubahan kita harus tetap bisa mulai mencoba dan mengikuti alur globalisasi selama hal itu mengandung manfaat dan hal-hal yang positif.
Dan hal positif ini bis akita dapatkan melalui televisi digital. Oleh karenanya Kominfo dan KPI selaku Lembaga resmi di Indonesia yang bertanggung jawab atas hal-hal yang berkaitan dengan penyiaran dan informasi tertarik untuk mengikut sertakan diri menuju perubahan dari televisi analog menuju televisi digital.Â
Mereka juga melihat kalau televisi digital mampu menjaga dan menyediakan fasilitas yang berguna untuk melindungi generasi bangsa Indonesia yang mana dalam hal ini televisi digital melalui perangkat pendukungnya yang Bernama set top box (STB) memberikan fitur yang bisa melindungi anak-anak dari tayangan yang tidak mendidik dan tidak berkualitas.Â
Hal ini tentunya sangat baik bagi para orangtua karena pada akhirnya mereka menemukan cara efektif yang bisa melindungi anak-anak mereka dari tayangan yang tidak mendidik.Â
Oleh karenanya pada kesempatan kali ini penulis tertarik untuk menulis hal-hal yang berkaitan dengan penjelasan transformasi televisi analog ke televisi digital, hal-hal apa saja yang dipersiapkan agar bisa mendapatkan televisi digital dan manfaat atau benefit yang bisa kita dapatkan melalui televisi digital.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa itu televisi digital?
- Apa saja hal-hal yang harus disiapkan untuk mendapatkan televisi digital?
- Apa saja manfaat yang bisa masyarakat Indonesia dapatkan melalui televisi digital
1.3 Tujuan Penulisan
- Mendeskripsikan pengertian televisi digital
- Mendeskripsikan hal-hal yang harus disiapkan untuk mendapatkan televisi digital.
- Mendeskripsikan manfaat yang bisa masyarakat Indonesia melalui televisi digital.
 BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Televisi Digital
Telavisi digital adalah siaran Tv yang menggunakan modulasi sinyal digital dan system kompresi yang lebih canggih, sehingga menayangkan visual yang lebih baik dan jernih selain itu kualitas dari suara Tv digital pun sangat baik. Untuk mendapatkan Tv digital kita membutuhkan suatu alat yang berbentuk kotak kecil yang bernama Set Top Box atau (STB).Â
STB ini merupakan receiver televisi digital terrestrial yang memakai frekuensi VHF/UHF sama halnya dengan analog tetapi yang membedakannya adalah formatnya yaitu digital jadi STB,
 ini adalah alat sepaket yang dibutuuhkan Ketika kita ingin mendapatkan akses Tv digital dan juga STB merupakan alat yang kita beli sekali seumur hidup untuk penggunaan jangka waktu yang Panjang yaitu seumur hidup jadi Ketika kita mengeluarkan uang untuk membeli STB maka hanya uang itulah yang kita keluarkan dan untuk seterusnya tidak mengeluarkan uang sepeser pun.Â
Ketika kita membeli STB pastikan kita membelinya dari brand yang sudah mengantongi sertifikasi dari Kominfo. Standard dan sertifikasi yang diberikan ini sudah tepat dan sesuai dengan kondisi di Indonesia. Pada saat ini sudah banyak merk yang mengajukan sertifikasi kepada Kominfo untuk kemudian mereka bisa dengan legal menjualnya kepada konsumen. Merk yang sudah resmi mendapatkan sertifikasi dari Kominfo adalah Polytron, Akari, Evinix, Matrix, dan Venus.Â
Merk-merk ini sudah mendapatkan izin peredaran dari Kominfo karena sudah mengikuti standard yang telah ditetapkan yaitu DVBT2 jadi Ketika kita membeli STB pastikan kita membeli yang berkode DVBT2 bukan yang lain karena ini merupakan ketentuan resmi dari Kominfo jika kita salah membeli yang bukan berkode DVBT2 maka STB tidak bisa kita gunakan.Â
STB ini bisa kita dapatkan di offline store seperti Electronic City, Hartono, dan Best Denki Electronic Store. Ataupun jika kita ingin mendapatkan STB dengan cara yang lebih mudah dan hemat waktu melalui pembelian dari rumah kita bisa membelinya melalui online store seperti Shopee, Bli-bli.com, Tokopedia, dan Bukalapak.
Dan untuk harga yang ditawarkan yaitu relative murah berkisar 100-300 ribuan.Â
Tetapi ketika Tv analog secara otomatis sudah diberhentikan dan kita baru mencari-cari STB yang mana biasanya dengan kondisi demikian akan menyebabkan harga naik karena akan banyak orang yang mengincarnya. Tetapi meskipun akan mengalami kenaikan harga,Â
pemerintah akan mengantisipasinya dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sehingga tidak ada produsen STB yang memanfaatkan kondisi ini dengan memberikan harga yang sangat tinggi oleh karenanya untuk mengantisipasi hal demikian lebih baik mulai dari sekarang kita sudah mempersiapkannya dari sekarang mumpung harga dari STB masih normal.Â
Karena sesuai dengan fakta regulasi yang mana terdapat pada Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Penyelanggaraan Penyiaran yang terdapat pada pasal 63 yang mana pasal ini mengatur 2 point penting yaitu:
- Penghentian siaran televisi analog dilakukan dengan berpedoman pada penahapan berdasarkan wilayah layanan siaran dengan keseluruhan waktu pelaksanaan yang tidak melewati tanggal 2 Nobember 2022 pukul 24.00 WIB. Â Â Â
- Tahapan penghentian siaran televisi analog sebagimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan 3 (tiga) tahapan yang terdiri atas:
- Tahap I: paling lambat 30 April 2022;
- Tahap II: paling lambat 25 Agustus 2022; dan
- Tahap III: paling lambat 2 November 2022.
Dengan demikian karena sudah ada peraturan resmi dari Kominfo lebih baik kita mempersiapkannya dari sekarang supaya tidak menimbulkan kepanikan dari masyarakat.Â
Kemudian untuk masyarakat miskin akan diberikan STB gratis dari pemerintah dan juga tidak perlu repot-repot memikirkan cara memasang STB karena dari masing-masing masyarakat yang sudah melakukan pendataan yang berkaitan dengan pemenuhan persyaratan yang dikategorikan sebagai miskin dan layak untuk menerima STB,
 maka rumahnya akan didatangi langsung oleh petugas dari Kominfo untuk dipasangkan STB intinya adalah terkait hal-hal Teknik terkait cara untuk mendapatkan STB masyarakat yang masuk kategori miskin tidak perlu khawatir karena sudah ditanggung pemerintah asalkan mau mengurus persyaratan administratif yang telah ditentukan oleh pemerintah.Â
Namun, perlu diingat pula bahwa warga miskin yang bisa menerima STB gratis dari pemerintah adalah orang yang mempunyai televisi maka jika tidak mempunyai Televisi tidak bisa mendapatkan STB.
2.2 Manfaat Yang Bisa Didapatkan Melalui Televisi Digital
Untuk menelisik apa saja manfaat yang bisa kita dapatkan melalui televisi digital kita bisa melihat dahulu komponen yang terdapat pada STB karena STB adalah perangkat yang mendukung jalannya televisi digital. Komponen yang terdapat pada STB adalah loop-out,Â
EWS ( Early Warning System) komponen ini menyediakan fitur yang dapat mendekteksi jika terjadi bencana jadi fitur ini akan melakukan deteksi untuk kemudian disampaikan kepada pengguna televisi digital yang mana informasi ini berupa simbol terkait bencana yang dideteksi,Â
dengan fitur ini jelas sangat memberikan manfaat bagi kita khususnya masyarakat awam karena dengan peringatan yang disampaikan ini membuat kita hati-hati dan bisa segera mengevakuasi diri  ke tempat yang lebih aman. Selain loop-out juga terdapat fitur EPG (Electronic Program Guide) fitur ini berfungsi untuk menampilkan informasi jadwal pemrograman siaran saat ini dan yang akan datang,
 artinya adalah dengan fitur ini kita bisa memperkiraan jam tayangan favorit dengan kegiatan yang akan kita lakukan sehingga kita bisa memprediksi terkait waktu penayangan program televisi digital. Lalu STB juga terdapat fitur Timeshift & PVR yang mana fitur ini layaknya fitur pemutaran video karena kita bisa menjeda dan merekam acara favorit.Â
Ini merupakan salah satu keunggulan yang tidak dimiliki oleh televisi analog karena pada televisi analog kita tidak bisa menjeda maupun merekam acara televisi sehingga Ketika kita pergi ataupun ada kegiatan yang mendadak maka kita akan ketinggalan tayangan yang kita suka.Â
Kemudian yang terakhir ada fitur yang bernama Parental Lock yang berfungsi untuk mengunci dan memblokir tayangan yang tidak layak untuk dikonsumsi anak-anak sehingga orangtua bisa memantau apa yang dilihat oleh anak-anak.
Saya tertarik dengan fitur Parental Lock karena fitur ini bisa dikatakan adalah fitur yang bisa menyelamatkan generasi bangsa dari tayangan-tayangan yang tidak sesuai dengan umur karena dengan adanya fitur ini secara otomatis akan melindungi anak-anak dari dampak tayangan televisi yang tidak baik.Â
Hal ini merupakan implementasi dari teori kultivasi yang dikemukakan oleh George Gerbner bersama dengan rekan-rekannya di Annenberg School of Communication di Pannsylvania yang mana asumsi dari teori ini adalah televisi sebagai media yang menyebarkan nilai dan norma lalu dalam teori kultivasi juga dikenal heavy viewer dan light viewer.Â
Heavy viewer merupakan orang yang sering menonton televisi lebih dari 2 jam dan mengandalkan televisi sebagai media utama untuk mendapatkan informasi sekaligus hiburan.Â
Sedangkan light viewer adalah penonton televisi yang tidak terlalu kecanduan dengan televisi dan tidak menjadikan televisi sebagai cara utama untuk mendapatkan informasi sekaligus hiburan. Selain itu pada teori ini juga dijelaskan bahwa umur penonton tayangan televisi mempengaruhi seberapa besar ia menganggap bahwa tayangan televisi itu adalah tayangan yang mencerminkan realitas.Â
Menurut  studi tentang "penanaman" menemukan bahwa responden yang usianya dibawah 30 tahun secara konsisten dilaporkan bahwa mereka lebih dipengaruhi televisi dari pada yang berusia di atas 30 tahun (Garbner dan Gross,dalam Hanson & Maxcy, 1996). Ini artinya adalah anak-anak dan remaja yang berusia dibawah usia tersebut lebih kemungkinan terdampak pada penanaman realitas pada tayangan televisi.Â
Dengan demikian dampingan dan bimbingan dari orang tua perlu dilakukan supaya mereka tidak salah pilih tayangan televisi apalagi jika mereka melihat tayangan yang berbau kekerasan dan hal-hal yang "dewasa". Karena dikhawatirkan jika mereka melihat tayangan tayangan yang seperti itu tanpa didampingi orantua mereka akan mencontohkan apa yang mereka lihat ke dunia nyata.Â
Misalnya jika mereka melihat tayangan televisi yang terdapat adengan kekerasan seperti tawuran, seks bebas, narkoba, pembunugan, dan sebagainya dan mereka menonton tayangan itu sendiri tanpa adanya pengawasan maka besar kemungkinan mereka akan mencontohnya di kehidupan asli mereka dan pastinya ini sangat bahaya dan kita tidak ingin hal ini terjadi.Â
Sejauh ini maka bisa kita katakana bahwa tayangan televisi adalah hal yang menentukan terbentuknya generasi bangsa sehingga selain adanya penyensoran dari KPI yang berwenang untuk mengawasi produk media yang akan ditampilkan di televisi, dengan fitur Parental Lock orangtua bisa mengawasi langsung dan juga bisa langsung bertindak jika ada tayangan yang tida cocok dengan usia anak-anak dan remaja.
Dengan demikian tersedianya fitur-fitur yang berguna di STB akan menunjang televisi digital sehingga televisi digital mempunyai beberapa keunggulan yaitu (1) gambarnya lebih jelas karena kualitas HD. (2) Suaranya lebih jernih dibandingkan televisi analog karena lebih banyak mode yang disediakan selain mode mono dan stereo.Â
(3) Siarannya lebih banyak dan setiap orang bisa dengan bebas mendaftarkan konten yang dimilikinya misalnya jika konten kreator digital mempunyai produk tayangan maka bisa didaftarkan ke Lembaga yang terkait agar bisa ditayangkan di televisi dengan demikian akan membuka peluang kerja semakin variatif khususnya yang bersifat digital.Â
(4) Tidak ada gambar yang berbayang dan bintik-bintik sehingga Kesehatan mata akan terjaga karena mata tidak tertekan melihat tayangan yang gambarnya tidak jernih. (5) Dapat melakukan rekaman. (6) Adanya siaran audio (7) Dan bisa mengetahui jadwal tayangan televisi.
KESIMPULAN
Dengan demikian berdasarkan pemaparan yang sudah saya jelaskan tentang transformasi televisi analog ke televisi digital adalah perubahan ini perlu dilakukan karena selain karna factor tuntutan zaman yang semakin canggih dan serba digital juga terdapat banyak manfaat yang sudah saya jelaskan tadi,
 terutama saya sangat meng-highlight kegunaan dari fitur Parentar lock karena fitur ini berguna untuk melindungi generasi bangsa agar tidak salah memilih tontonan dan oleh karenanya orangtua bisa secara langsung bertindak dengan cara memblokir tayangan yang sekiranya tidak mendidik dan tidak sesuai dengan umur anak dan remaja.
BUKTI KEHADIRAN SAAT WEBINAR BIMBINGAN TEKNIS PENGGUNAAN PENERAPAN PERANGKAT TV DIGITAL DAN SET TOP BOX DALAM MENGHADAPI PELAKSANAAN ASO
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H