Mohon tunggu...
Fini Rayi
Fini Rayi Mohon Tunggu... Editor -

Love: Travelling, Teaching, Sosial Movement

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mendaki Bersama Tuna Netra, Seru!

19 November 2015   22:07 Diperbarui: 20 November 2015   15:38 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat pendakian ini, ternyata ada tuna netra yang justru ikut bersama relawan yang membawa barang karena staminanya yang baik dan tekadnya yang kuat. Salut dengan para tuna netra itu. Beberapa di antara mereka juga ada yang lebih kuat daripada relawannya. Applaus buat mereka. "Keterbatasan" ternyata tidak menghalangi tekad mereka. Ah, jadi ingat kata-kata seorang konsultan pendidikan, "Para difabel hanya ditutup satu kemampuannya, namun sebenarnya kemampuan lainnya dibuka."

Selain pengalaman itu, saya juga merasakan pengalaman lain yang tidak kalah menariknya. Selepas melewati kawah belerang Papandayan, kami melihat pemandangan di gunung yang indah. Saat melihat itu, para relawan membagikannya kepada para tuna netra. Begitu juga saat turun, para relawan membagikan pemandangan yang jauh lebih indah daripada pemandangan mendaki--saat mendaki kabut turun sehingga pemandangan indah hanya sedikit yang dapat dinikmati. Mereka mendeskripsikan pemandangan itu agar para tuna netra dapat menikmatinya juga. Syahdu, rasanya. Berbagi itu indah dan cukup sederhana.

Sesampainya di Pondok Seladah, para relawan juga setia menemani para tuna netra. Jalan yang licin dan becek tidak menjadi penghalang untuk menemani para tuna netra ke sana-sini. Meskipun hanya sebagian kecil rombongan yang sampai puncak karena hujan dan kondisi jalan yang becek, kami tetap bahagia. Masak bersama menjadi momen terseru saat pendakian ini. Kebersamaan terasa hangat, sehangat cokelat panas di antara dinginnya udara pegunungan.

***

Bukan ke mana, tetapi dengan siapa perjalanan itu ditempuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun