Mohon tunggu...
finiez habeahan
finiez habeahan Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah cara sederhana untuk berbagi

Nemo dat Quot Non Habet

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Spion Dulu Baru Klakson

25 Januari 2025   13:30 Diperbarui: 25 Januari 2025   13:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kita pasti pernah mengendarai sepeda motor atau mobil. Bahkan mungkin kendaraan sudah menjadi teman seperjalanan kita dalam mengais rejeki. Nah, teman-teman salah satu kebiasaan saya setiap hari adalah mengendarai sepeda motor. Setiap pagi dan sore saya mengendarai sepeda motor ke sekolah tempat saya mengajar.

Adalah suatu pemandangan sekaligus pengalaman yang unik bagi saya ketika mengendarai pagi hari. Suasana yang masih sejuk, adem ada saja kericuhan di persimpangan atau perempatan jalan raya. Semua orang ingin kenderaannya menjadi yang terdepan. Hal ini bisa dimaklumi karena tujuannya supaya tidak terlambat ke tempat kerja.

Tadi pagi ketika saya tiba di perempatan jalan, lampu merah menyala dan lampu hijau dari arah lain. Seperti biasa saya melewati jalur sepeda motor supaya pengendara yang lain juga antri dengan tertib. Ketika saya berada di kotak merah dan berhenti, satu unit mobil pajero di belakang saya membunyikan klaksonnya berkali-kali. saya melihatnya dari spion dan menunjukkan bahwa lampu merah masih hidup. Ternyata kode yang saya berikan tidak cukup memberikan penjelasan kepadanya. Bunyi klakson yang kuat dan semakin panjang terdengar membuat risih para pengendara lainnya. 

Mendengar hal itu, semua orang mengarahkan pandangan ke mobil pajero yang menjadi sumber suara tersebut. Meski demikian, Saya tetap santai di tempat saya.  Setelah menunggu beberapa saat lampu hijau menyala dan kami kembali jalan. Mobil putih itu berusaha melewati saya dan memang berhasil, dia mengacungkan jari tengahnya kepada saya. Saya tetap memilih diam dan konsentrasi untuk mengendarai sepeda motor saya.

Setelah tiba di sekolah pkl 07.05 wib saya meletakkan tas saya dan duduk sejenak menikmati nuansa sekolah yang adem sembari menunggu anak-anak dan bel berbunyi. Dalam ketenangan itu saya mencoba mengulang kembali peristiwa yang baru saja saya alami. Saya tersadar dengan caraku kepada pengemudi mobil itu dimana saya hanya melihat spion saya dan dia membunyikan klaksonnya berkali-kali tanpa melihat spionnya.

Untuk saya kaca spio itu mengajarkan saya bagaimana saya mampu melihat diri saya sebelum melihat diri orang lain. Ketika saya mengenali diriku, maka saya akan mampu mengenali sekitarku, mengenali sesamaku, hingga aku mampu memahami setiap keadaan yang kualami. Saya tersadar bahwa saya sejauh ini mampu melihat diriku, menerima kelemahan dan kelebihanku sehingga aku mampu memberi batas kepada orang lain yang mungkin mengusik kenyamanan saya. 

Seperti peristiwa diperempatan jalan itu, disatu sisi saya sudah merasa benar karena saya tahu aturan berlalu lintas maka saya tidak mengijinkan orang lain melanggar aturan selagi saya berada di barisan terdepan. Disisi lain saya kurang peka terhadap kebutuhan orang lain, bisa jadi memang ada sesuatu hal yang membuatnya terburu-buru sehingga ia dengan emosi membunyikan klaksonnya berharap saya menepi atau menerobos lampu merah.

Sementara amarah, emosi yang diluapkan kepada orang lain, sikap arogan yang ditunjukkannya menjadi suatu penilaian bahwasanya ia telah menunjukkan diri apa adanya. Emang begitulah mungkin karakternya. Suka memaksakan kehendak pada orang lain. Demikian pemikiran saya terkait sipengemudi mobil yang walaupun tidak seharusnya demikian.

Melalui pengalaman singkat ini saya menambah pengetahuan dalam diriku bahwa spion diri itu pertama-tama ditujukan lkepada diri sendiri bukan kepada orang lain. Mengenali diri terlebih dahulu adalah salah satu langkah bijak untuk menjalani kehidupan ini,melihat diri secara utuh bukan setengah-setengah, mengenali kemampuan diri, memahami kelemahan diri adalah salah satu bentuk cinta terhadap diri sendiri.

Klakson adalah sarana pertanda ada sesuatu atau ungkapan yang menyatakan keberadaan diri. Klakson juga digunakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Menggunakan klakson juga harus hati-hati tidak sembarang begitu idealnya. Jadi penting untuk memperhatikan ke dua hal ini, jangan sampai lebih kuat klakson kita kepada orang lain dari pada pantulan spion yang menjadi gambaran diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun