Mohon tunggu...
finiez habeahan
finiez habeahan Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah cara sederhana untuk berbagi

Nemo dat Quot Non Habet

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Roti Hidup

10 Agustus 2024   21:45 Diperbarui: 10 Agustus 2024   21:49 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.sesawi.net/pelita-hati-16-04-2024-roti-hidup-tak-akan-lapar-dan-haus-lagi/

Jika Yesus sendiri adalah roti hidup maka saya sebagai ciptaannya, sebagai anaknya saya hanya mampu bergantung padaNya. Segala sesuatu hanya dapat kutemukan pada Yesus. Cara yang bisa saya tempuh adalah dengan cara berdoa. Menjalin relasi yang intim dengannya melalui doa dan meditasi. Dalam doa pasti saya akan menemukan jawaban dari setiap peristiwa kehidupan.

2. Percaya kepadaNya

Percaya terhadap penyelenggaraan Ilahi adalah suatu mukzizat bagi saya. Saya percaya Allah bekerja dalam diri saya, melalui kesatuanku denganNya lewat santapan rohani. Yesus yang rela merendahkan dirinya dalam rupa roti dan menjadi santapan bagiku adalah suatu karya terbesar Allah dalam hidupku. Ketika saya mampu berpasrah dan percaya kepadaNya maka saya akan mengalami kelegaan. Salah satu pengalaman iman bahwa setiap kali selesai merayakan perayaan ekaristi  rasa damai itu selalu ada, sukacita itu selalu ada. Tentu ini menjadi salah satu karya nyata bahwa Allah bekerja dalam diriku. Saya pernah mencoba ketika saya memiliki banyak pekerjaan dan saya merasa mumet saya pergi dan ikut merayakan ekaristi. Selama ekaristi itu benar saya mengalami ketenangan dan kelegaan. Setelah ekaristi saya bisa tersenyum menyapa banyak orang kemudian saya pulang dengan semangat baru dan saya bisa menyelesaikan semua tugas saya dengan baik.

Pesan sederhana inilah yang menggugah hati saya. Menjadikan Yesus sebagai pusat hidup dan percaya kepadaNya inilah yang saya hidupi selama ini. Menjadi seorang biarawati Yesuslah yang menjadi kekuatanku dalam menjalani hidup panggilanku. DaripadaNyalah saya belajar bagaimana cara mencintai, berkorban hingga mengampuni. Yesus adalah seorang guru, Maha kuasa , Dia sanggup melakukan segala sesuatu tetapi Dia sendiri rela untuk merendahkan diri demi keselamatan umat manusia.

Dari seluruh karya Allah, sayapun mau menjadikan hidupku sebagai persembahan yang layak bagiNya. Mencintai dengan segenap hati dan rela berkorban, tahan menderita, bersatu denganNya untuk melanjutkan karya penyelamatanNya. Semoga lewat santapan rohani yang saya terima setiap hari menjadi kekuatan bagi saya untuk mewartakan karya keselamatan serta membangun kerajaan Allah ditengah dunia yang hiruk pikuk ini. 

Saya juga berharap semoga saya mampu menghayati dan membagikan buah-buah iman yang saya hidupi kepada banyak orang melali tugas pelayanan saya. Sehingga semua orang yang saya layani mengalami dan merasakan kebaikan Tuhan. Hingga nantinya  kita semua beroleh roti kehidupan itu.

semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun