Mohon tunggu...
finiez habeahan
finiez habeahan Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah cara sederhana untuk berbagi

Nemo dat Quot Non Habet

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Marah yang Elegan

24 Juli 2024   21:46 Diperbarui: 24 Juli 2024   21:47 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari saya melayangkan satu pesan penting kepada seorang teman. Pesan ini tentu berisi info yang urgent dimana saya tidak memiliki yang lain selain dia untuk minta tolong. 

Pesan yang saya kirimkan itu mendapatkan respon baik dan akan segera dilakukan. Pada saat itu saya sangat berharap bahwa saya akan mendapatkan pertolongan itu. 

Namun, akhirnya apa yang terjadi? Lisan yang terucap hanyalah sebuah kepura-puraan untuk menyenangkan perasaan hati dan pikiran yang sedang mumet. Sampai saat ini tindakan itu tidak terlaksana.

Dilain waktu ketika saya harus menghadapi tuduhan orang tua atas peristiwa yang tidak dimengerti. Kesalahpahaman terjadi didalamnya dan menimbulkan amarah. 

Di kalangan banyak orang saat ini tidak mampu untuk mendengar dengan baik.Maunya hanya ingin didengar, direspon dan di dukung. Pada saat itu memang saya hanya diam mendengar celotehan yang tidak berguna sama sekali.

Berdasarkan kedua pengalaman diatas saya diajak untuk berefleksi bahwa marah merupakan bagian dari emosi manusia. Selain dari marah ada juga rasa sedih,takut, gembira dan kecewa.. Amarah yang tidak terkendalikan seringkali berdampak buruk dan saya harus mengalami banyak kerugian. 

Dalam permenungan saya, amarah tidak selalu dibalas dengan amarah karena itu hanya menguras energi positif dari dalam diriku serta menimbulkan penyakit yang lain. Saya tidak menginginkan hal itu sama sekali.

Maka, seiring berjalannya waktu saya mencoba untuk meredam amarah dan berdamai dengan tiap situasi yang saya alami. Inilah yang sebut dengan istilah marah yang elegan. Maka, ketika saya marah saya mengambil langkah ini sebagai langkah yang bijaksana menurut saya:

1. Diam sejenak

ketika saya sedang marah,maka saya akan menarik diri, menarik nafas dan pergi menyendiri ketempat yang paling aman menurut saya. Diam sejenak akan menyelamatkan saya dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti menyakiti orang lain dengan kata-kata, bahkan menyakiti orang lain dengan tindakan. Tapi dengan diam saya akan bisa menerima situasi yang saya alami dan dalam ketenangan saya mampu mencari solusi atas masalah yang sedang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun