Mohon tunggu...
finiez habeahan
finiez habeahan Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah cara sederhana untuk berbagi

Nemo dat Quot Non Habet

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Self-Love itu Baik atau tidak ?

18 Juli 2024   22:12 Diperbarui: 18 Juli 2024   22:53 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cintailah dirimu sebelum engkau mencintai orang lain. Demikian sepenggal nasihat yang selalu saya tekankan kepada anak-anak yang saya dampingi. Jika demikian Self-Love itu baik atau tidak ? atau justru menumbuhkan sikap egois ? Semuanya tergantung pribadi yang memaknai.

Saya memiliki alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan diatas. Self Love itu baik atau tidak ? Menurut saya sangat baik karena self love itu merupakan suatu perilaku positif berupa menerima dan menghormati diri sendiri, menerima seluruh prosesnya dan dengan keyakinan bahwa kehidupan yang lebih baik telah menunggu kita di langkah selanjutnya.

Kemampuan mencintai diri mempengaruhi banyak hal dalam aspek kehidupan, baik dalam hal karakter kepribadian, relasi,sosial dan kesehatan mental. Saya hingga saat ini berjuang untuk memaksimalkan hal ini dalam diri. Mengapa ? Selain profesi saya sebagai guru, saya juga ingin melakukan versi terbaik dari diri saya. Memang tantangan selalu hadir menemani perjalanan hidup saya. Namun satu keyakinan yang selalu saya pegang bahwa ketika saya mengalami kendala tuhanlah yang akan mengendalikannya . Jadi saya cukup berserah diri dan berpsarah kepada Dia pemberi hidup.

Terkadang orang memberikan penilaian kepada saya dengan nada yang agak sumbang, yakni" Terlalu cinta diri ". Meski demikian sepenggal kalimat ini menuntut saya untuk terus berpacu melakukan hal-hal baik. Saya menyadari dengan self-love (mencintai diri) saya mampu untuk menerima diriku apa adanya, dengan segala kelemahan dan kekurangan yang ada didalamnya. Kemampuan menerima diri memampukan saya untuk mengahargai pribadi-pribadi yang ada bersama saya, selain itu kemampuan untuk memahami, dan menerima sesama dengan segala kelebihan dan kekurangannya menjadikan hidupku lebih berarti dan istimewa. Keistimewaan itu terletak pada sikap saling melengkapi sehingga apapun yang menjadi tantangan tetap dapat diatasi. Sehingga beban tanggung jawab yang dipikul tetap terasa ringan karena pola perilaku yang positif thinking.

Tidak mudah untuk selalu positif thinking. Kecenderungan manusia jatuh pada negatif thinking,sulit untuk mengapresiasi sesama. Namun, pribadi-pribadi yang sudah lulus dengan self love akan menggunakan penilaian yang objektif terhadap sesama. Saya yang masih berjuang untuk memaksimalkan self love ini, sudah mulai bisa mengubah mindset. Berusaha untuk selalu positif thinking. Hal inilah yang paling mujarab untuk menangkal setiap penyakit yang menggerogoti diri ini. Positif thinking membantu saya menjadi orang yang sehat baik secara fisik maupun psikis. Ketika saya memelihara dan merawat sikap positif thinking saya terhindar dari banyak hal seperti marah, cemburu, iri dan masih banyak lagi penyakit yang menyita banyak energi.

Jadi bagi saya self-Love itu sangat penting. Banyak manfaat yang saya alami ketika saya mampu menerapkannya dalam hidup setiap hari. Self love itu menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana. Saya katakan bijaksana karena saya memang dituntut untuk  berdicermen setiap saat,setiap kali melakukan sesuatu. Tidak gampang tentunya. Namun, alangkah bahagianya ketika saya mampu mengenali diriku secara utuh, mengapresiasi diri sendiri, tidak membandingkan diri dengan orang lain,menjalani pola hidup yang sehat,bijak memilih lingkungan bermain,bersosial dan lingkungan kerja.

So, jangan pernah takut untuk mencintai diri. Bagaimana mungkin kita mencintai orang lain kalau mencintai diri saja tidak mampu ? bagaimana mungkin kita mampu menghargai dan memahami orang lain kalau kita belum mampu untuk menghargai diri sendiri ? Tidak perlu menunjukkan proses yang kita jalani kepada orang lain ,cukup tunjukkan hasilnya kepada mereka.

Mencintai orang lain seperti mencintai diri artinya siap dengan segala konsekuensi yang ada. Itulah yang disebut dengan cinta sejati. Saya mencintai orang lain bukan karena paras cantiknya, bukan karena ketajirannya, melainkan karena kekurangan dan kelebihannya. Sebab dalam ketidaksempurnaan yang kumiliki aku menjadi sempurna.

Mari mencintai diri agar kita mampu mencintai orang lain dan kita sampai pada cinta sejati.

Mari bercermin dan belajar sebagaimana Tuhan mencintai kita.

semoga bermanfaat..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun