1. Berpakaian
  Terdapat ada filosofi Jawa tentang pakaian, "Ajini diri dumating tutur kata, Ajini rogo dumating busana" artinya adalah seseorang akan dihargai/dihormati/ dinilai karena gaya bicaranya dan seseorang akan dihargai dari dhohirnya karena pakaiannya. Dalam Islam orang yang berpakaian tertutup rapi tidak bisa disebut orang sombong. Terdapat 2 riwayat dari hadits "Sesungguhnya Allah adalah Maha Indah, dan mencintai keindahan",
  a) Rosulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam didatangi oleh sahabat senior, kemudian beliau memasukkan tangannya ke air terus merapikan rambutnya dengan jari beliau.Â
  b) Rosulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam ditanya dengan seseorang yang menyukai barang-barangnya yang baru, apakah mereka bisa disebut sebagai orang sombong.Â
Dari 2 riwayat ini lah seseungguhnya Islam sangat memperhatikan keindahan seseorang, termasuk dalam berpakaian. Maka ketika  ingin berbicara yang dapat tepat sasaran, tidak boleh cuek, acuh terhadapa pakaian yang akan dikenakan.
2. Pandangan Mata
   Jangan terlalu tajam melihat audience, jangan juga melihat hanya pada satu titik sehingga cuek dengan yang lain, dan jangan arahkan pandangan di luar selain audience kecuali sekedar untuk selingan pandangan.
3. Air Muka (Ekspresi)
   Ekspresi yang biasa saja, apa adanya. Tidak perlu ketika berbicara dengan orang lain memperlihatkan mimik wajah yang sedih, tidak peduli, bosan. Karena oranglain juga dapat merasakan ekspresi wajah lawan bicara.
4. Bahasa tubuh/gerak tubuh
   Jangan terlalu bergerak dengan berlebihan, jangan juga sampai tidak ada gerak tubuh. Sesuaikan dengan momen apa yang menjadi pembicaraan-nya. Contohnya jika motivator harus energik, kalau berbicara sebagai guru di ruang kelas tidak perlu bahasa tubuhnya seperti orang sedang berdemo.