Aku tau jika Mawar kini berduri
Senyumnya seolah tertutup lagi
Maka aku bergumam sendiri
Gerangan apa yang sedang terjadi
Melati menyapa suka cita
Anggrek menghampiri berduka
Sepatu berbunyi menghibur ria
Tapi Mawar!
Hanya terdiam tanpa kata
Menangis sepanjang masa
Mawar pergi tak terjangkau mata
Mawar!
Berlari dari sebuah realita
Sulit menerima karena terluka
Dari duri-duri yang menjadi derita
Sejak lahir mawar membawa perih
Sampai  menjadi ibu pun berkorban diri
Mawar!
Cobalah pulang dan bertamu
Menuju taman-taman yang pilu
Milik si Raflesia Arnoldi
Terbiasa sepi siang malam berganti
Bahkan melati, anggrek dan sepatu enggan datang
Sekedar menyapa tanda berkawan
Tidaklah menyadari mawar!
Sulitnya si Raflesia tertahan
Namun tetap memilih lapang
Lekas bahagia Mawar!
Jika Raflesia adalah pelajaran
Untuk saling menerima keadaan
Dan menempuh setiap cerita kehidupan
Sukoharjo/ 18 Februari 2023
"Jika berbahagia, ingatlah! Di atas langit masih ada langit. Jika bersedih ingatlah, di bawah kaki berpijak masih ada bagian bumi bagian bawah" Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H