Mohon tunggu...
Fingga Martin
Fingga Martin Mohon Tunggu... Penulis - Penyair Jalan

CP: fingga.martin86@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pinta Pelacur

17 September 2019   13:25 Diperbarui: 17 September 2019   13:37 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuan...

Datanglah,

Ketuk pintu rumahku.

Sudah lama kutunggu hadirmu.

Lama menggumpal terbentuk rindu.

Akan belai, dari aroma dompetmu itu.

Tuan...

Jamuanku alakadarnya.

Tak ada lagu-lagu syahdu,

Tak ada kata-kata merdu,

Kita hanya saling bercumbu, dalam gulita.

Untuk itu,

nikmatilah tubuh rampingku.

Hisaplah puting payudaraku,

yang menjadi-jadi.

Tumpahkan gejolak birahimu,

malam ini.

Dan jangan kau pulang,

Sebelum datang pagi.

Tuan...

Sebelum kau puas,

mencabik-cabik sepi.

Sebelum fajar,

dipecahkan sunyi.

Atau kegelisahan sore,

seolah-olah tuli.

Maka, singgahlah tuan!

Akan kukabulkan nafsumu.

Desahku, menggebu.

Syarafku, membeku.

Bekasi, 29 September 2018

Fingga Almatin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun