"Itu tandanya bumi jengah memberi peringatan"
"Ketika lagu cinta lebih merdu ketimbang seruan Tuhan"
"Sajak-sajakmu menjadi serpihan abu di tangan kekuasaan"
"Dua lintah darat merangkap ke dalam praktik jual beli jabatan"
"Itu tandanya gunung dan laut bosan mengabarkan peringatan"
"Ketika matahari landas di tempat muasalnya terbenam"
"Sumur-sumur raib pada hitungan siang dan malam"
"Lalu tersisa hawa nafsu yang sediakan lapak persekutuan"
"Masihkah tuan dambakan apa yang kini hamba genggam?"
Aku hanya ingin satu dari yang kau punya
Bukan perihal bintang serta gemerlap pelengkapnya
Juga bukan paras indah setiap kali kau tersenyum dan tertawa
Terlepas dari semua yang mungkin saat ini sedang kau terka
Namun apa kau sanggup melempar bintang itu kembali?
Melepaskannya tanpa pengawal-pengawal itu lagi
Kemudian kita berjalan seiriama kabut gelap
Yang membubuh dari taman-taman mimpi
Seraya menghamparkan titik sujud
Di mana kita melangkah untuk pergi
Menjemput setangkup bunga mawar di halaman surgawi