Air yang dikonsumsi dan digunakan masyarakat harus memenuhi sejumlah persyaratan standar, untuk menilai apakah air tersebut layak untuk dikonsumsi atau tidak. Â Menurut Wadu, dkk (2020) partisipasi pembangunan berkelanjutan dalam industri air minum dan sanitasi sebagai landasan yang menjadikan program kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas bagi pemerintah. Program sanitasi air bersih ini selain memerlukan aksi langsung dari pemerintah juga memerlukan kontribusi masyarakat dalam lingkungan.Â
Partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam proses implementasi suatu program sangat penting untuk mencapai keberhasilan (Wadu,dkk, 2020). Kedua belah pihak tersebut harus mampu bekerja sama mewujudkan dan mengimplementasikan program tersebut untuk mencapai keberhasilan. Sebagai masyarakat setempat harus mampu merawat dan menjaga keadaan lingkungan sekitar di sumber umbulan untuk menjaga kelestariannya dan menjaga kebersihan airnya, seperti yang ditegaskan oleh Sulistyorini,dkk(2016) pelestarian dan perlindungan sumber daya air harus menjadi perhatian utama umat manusia.
Sanitasi air di Indonesia merupakan salah satu fondasi yang mendasar dalam mewujudkan masyarakat sehat dan Sejahtera (Hanafiah & Agustinus D.L, 2023). Masyarakat pastinya sangat menginginkan sanitasi yang layak untuk menciptakan suatu keadaan yang efisiensi secara menyeluruh baik itu digunakan dalam di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan lainnya,dan yang terutama yaitu  bagi kesehatan masyarakat. Tetapi pada beberapa masyarakat masih banyak yang mengabaikan pentingnya sanitasi layak dan air bersih.  Lingkungan yang sanitasi dan airnya kurang layak akan mengakibatkan timbulnya penyakit pada masyarakat(Widiastutie et al., 2023)
METODE
Pada artikel ini kami menggunakan tiga metode, yang mana metode ini mencakup pendekatan, penggalian informasi, dan peran dalam upaya meningkatkan kualitas air bersih.
a. Â Metode Wawancara dan Observasi
Metode wawancara ini kami lakukan kepada bapak rt dan pihak Sumber Umbulan. Wawancara dan observasi ini kami lakukan pada tanggal. Dengan wawancara membahas mengenai sejarah sumber umbulan kepada dua pihak dari desa ngenep dan desa langlang. Observasi kami lakukan dengan mengamati keadaan sekitar tempat sumber air dan juga kawasan wisata sumber umbulan.
b. Informasi melalui internet
Kami mengambil alamat tempat wisata dan beberapa profil tempat wisata Sumber Umbulan.
c. Pemberdayaan
Pemberdayaan ini kami lakukan melalui aksi nyata dengan menanam tanaman di kawasan Sumber Umbulan dan mengedukasi masyarakat melalui poster Sanitasi Air Bersih.
PEMBAHASAN
Air bersih merupakan  jenis  air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi. Air bersih memiliki ciri-ciri yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Pada air bersih yang sehat, tidak terdapat kontaminan mikrobiologi maupun senyawa kimia. Kebersihan air ini dinilai dari sifat fisika, kimia dan biologi. Ketidaklayakan pada salah satu penilaian menandakan bahwa air tidak masuk dalam kategori air bersih yang dapat diminum atau dipakai untuk keperluan lain.Â
Air bersih dapat berasal dari sungai, curah hujan, air permukaan dan air tanah. Air permukaan merupakan air yang berkumpul pada suatu permukaan tanah. Air jenis ini terbuka secara alami ke atmosfer bumi dan dapat berasal dari aliran sungai, laut, danau, ataupun lahan basah lainnya. Cadangan air ini dipengaruhi oleh faktor curah hujan yang kemudian masuk melalui resapan tanah dan penguapan.
Kegiatan penelitian ini dilakukan di Sumber Umbulan yang terletak pada Desa Langlang, Kecamatan Singosari, masih aktif digunakan oleh masyarakat setempat atau bahkan pengunjung dari luar. Air yang ada di tempat wisata tersebut masih asli dari sumber alam yang ada di daerah tersebut tanpa ada campuran bahan kimia dan semacamnya. Air yang ada pada sungai sekitar sumber umbulan masih digunakan oleh masyarakat setempat untuk keperluan sehari-hari, seperti yang diungkapkan oleh Wiryono dalam Sulistyorini,dkk(2016) air bersih diperlukan untuk kebutuhan manusia seperti membersihkan, menyiram tanaman, memasak, minum, keperluan industri, dan banyak lagi. Sebagian masyarakat masih ada yang hanya menggunakan air dari sumber tersebut tanpa memperhatikan kebersihannya. Sedangkan menurut Sulistyorini,dkk(2016) perilaku yang kurang peduli dengan lingkungan, seperti membuang limbah berbahaya, membuang sampah sembarangan, dan mengubah fungsi kawasan hutan, dapat meningkatkan risiko erosi dan seringkali mengakibatkan sedimentasi di dasar sungai, yang berdampak negatif terhadap lingkungan alam, khususnya perairan dan sumber.
 Sumber air yang dijadikan sebagai tempat wisata memerlukan perhatian lebih. Karena masih banyak ditemukan pengunjung atau wisatawan yang kurang atau tidak peduli terhadap tempat wisata yang didatangi. Banyak pengunjung pada wisata sumber air yang mengabaikan peraturan yang telah dibuat oleh pengelola, seperti membuang sampah sembarangan, tidak menjaga kebersihan air, dan masih banyak yang lainnya. Pengunjung yang tidak menjaga kebersihan air dapat membawa dampak bagi masyarakat sekitar. Seperti contoh pengunjung yang mandi di sumber air, maka air sabun akan bercampur dengan air pada sumber,yang nantinya air tersebut juga akan mengalir pada masyarakat sekitar, sehingga dengan begitu air pada sumber sedikit demi sedikit akan tercemar,dan akan mengganggu kesehatan masyarakat di sekitar.
Dari metode wawancara,peneliti mendapatkan dua pendapat yang berbeda.Pendapat pertama kami dapatkan dari ketua RT desa langlang.RT langlang menjelaskan bahwa sumber umbulan merupakan tempat wisata desa langlang bukan desa Ngenep,sebab pada peta atau pembagian wilayah,sumber umbulan ini masuk di desa langlang.Ketua RT desa langlang juga menjelaskan bahwa juga pernah diadakan pertemuan antara desa Langlang dan desa Ngenep.Pada pertemuan ini masing-masing desa membawa bukti yang dapat menunjukkan bahwa sumber umbulan ini milik desa tersebut.Karena adanya konflik tersebut,Ketua RT langlang menjelaskan bahwa Wisata sumber umbulan dikelola dan diawasi  oleh dinas pariwisata pemerintah,Guna untuk menghindari terjadinya perselisihan dikemudian hari.
Pendapat kedua peneliti dapatkan dari Salah satu pengelola atau masyarakat yang ada dan tinggal di sumber umbulan.Pengelola tersebut mengatakan bahwa sumber Umbulan ini merupakan tempat wisata desa Ngenep bukan desa Langlang.Pengelola tersebut menjelaskan bahwa dulu pengelola itulah yang mendapat tugas dari sesepuh yang membuka sumber umbulan tersebut.Pengelola juga menjelaskan bahwa selama ini sudah menjaga,merawat dan mengelola sumber umbulan tersebut.
Sanitasi dan air bersih  yang ada pada sumber umbulan cukup bersih.Di sumber umbulan juga sudah diberikan area untuk memakai sabun,jadi pada area sumber utama tidak diperbolehkan memakai sabun,sampo dan lainnya.Larangan tersebut merupakan upaya untuk menjaga kualitas air yang ada pada sumber,agar tetap terjaga. Namu,masih ada beberapa pengunjung yang tidak mematuhi peraturan yang ada.Masih ada pengunjung yang menggunakan sabun dan sampo tidak pada area yang disediakan.Berdasarkan informasi dari pengelola sumber umbulan pada beberapa poengunjung masih ada yang tidak menjaga kebersihan,seperti membuang bungkus sampo disela-sela pohon atau bebatuan di area sumber.