Mohon tunggu...
Fina Zakiyah
Fina Zakiyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Arabic Education at Islamic State University of Malang.\r\n_Pon Pes Tahfidzul Qur'an Nurul Furqon, Malang_\r\n"manusia yang menabur sejuta manfaat kepada sesama, itulah manusia yang dipuji oleh Allah dan Rasul-Nya"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Untuk Ibunda Tersayang, Selamat Hari Ibu…

22 Desember 2015   09:02 Diperbarui: 22 Desember 2015   11:16 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibuku adalah sosok perempuan yang sangat tegar dan sangat mengisnpirasi bagi anak-anaknya.

Ibu tidak pernah berputus asa apalagi mengeluh atas musibah yang datang dan menghampiri keluarga kita. Tidak hanya satu kali. Namun berkali-kali dan salah satunya adalah kepergian bapak, sosok yang sangat ibu cintai.

Ibu ditinggal bapak ditengah anak-anaknya masih kecil. Aku tidak tau bagaimana kalau bukan ibu yang menjadi ibuku. Sungguh aku sangat bersyukur kepada Allah, karena telah dilahirkan dari Rahim ibu yang kuat. Ibuku sungguh sangat luarbiasa. Beliau adalah anugerah terbesar dan segala-galanya untukku.

Aku menemukan banyak pelajaran dalam kehidupan ibuku.

“Musibah boleh datang dan boleh pergi dan dalam setiap musibah, kita diberikan pilihan, apakah kita akan tabah menghadapi kesedihan akibat musibah itu atau akan meratapi lalu menghayati derita tersebut hingga berlarut-larut. Yang menjadi point pentingnya adalah bagaimana kita mengendalikan perasaan kita tatkala musibah itu datang tiba-tiba? Kuncinya, kita cuma perlu berhusnudzon kepada Allah. Ketika musibah datang, ia seperti tanah yang menjatuhi diri. Agak sakit memang, tapi tanah itu yang menjadikan pijakan yang bisa menaikkan derajat kita. Hal ini cocok sekali dengan firman Allah bahwasannya Allah tidak membebani sesuatu terhadap hambanYa kecuali sesuai dengan kadar kemampuannya.”

Tak akan ada di dunia ini yang dapat menggantikan cinta dan kasih sayang sosok seorang ibu kepada anak-anaknya. Tetapi kewajiban kita sebagai anak adalah membahagiakan beliau dengan kita selalu menyayanginya, menghormatinya, serta menghargai atas semua yang telah ibu kita lakukan kepada kita selama ini.

I = Indah wajahnya || B = Bidadari sikapnya || U = Untukku, beliau sempurna

Selamat hari Ibu, wahai ibundaku.. semoga Allah selalu memberikan rahmatNya kepadamu.. semoga Allah membalas segala asa yang telah engkau perjuangkan..

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun