Mohon tunggu...
Fajriyatun Nur Affina
Fajriyatun Nur Affina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dari UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAK. EKONOMI

nowhere

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serba-serbi sebelum Ramadhan di Kampungku

3 Juni 2022   19:36 Diperbarui: 3 Juni 2022   19:39 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Greeting Comrades! hai bertemu lagi dengan saya, kali ini saya akan membagikan cerita tentang tradisi sebelum ramadhan di Desa tempat saya tumbuh dan besar disana. ada berbagai cara di daerah daerah diindonesia untuk menyambut bulan suci ramadhan. 

salah satunya di daerahku juga melakukan tradisi sebelum bulan suci dengan mengadakan nanjak ambeng namun dalam beberapa tahun akhir ini tidak bisa melaksanakan tradisi tersebut. acara nanjak  ambeng sendiri biasanya  dilaksanakan pada saat sebelum bulan ramadhan dalam rangka syukuran karena telah dipertemukan bulan ramadhan lagi

bagi yang tidak tau artinya nanjak ambeng  maka saya akan menjelaskan sedikit mengenai hal tersebut. menurut arti kaliat tersebut berasal dari bahasa jawa atau lebih tepatnya jawa timur bagian lamongan pantura menyebut Nanjak memiliki arti makan bersama sedangkan ambeng merupakan nasi didalam talam. talam sendiri merupakan wadah berbentuk mirip piring namun bentuknya lebih besar, biasanya terbuat dari alumunium yang diwarnain dan didesain dengan cantik. 

tentunya karena pandemi seperti sekarang ini para warga paciran tidak bisa menikmati tradisi yang selalu dilakukan turun temurun dan mendarah daging, tempat diadakannya ambeng biasanya disekitar jalanan pondok yang ada di desa paciran biasanya diadakan pada sore hari atau malam  hari. para warga paciran yang ikut acara nanjak ambeng mereka duduk memutari talam yang ada ditengah tengah mereka, 

kemudian duduknya pun biasanya agak menyerong agar orang yang ikut nanjak dalam satu talam itu lebih banyak. variasi makan yang disajikan pada saat nanjak ambeng pun bermacam-macam, terkadang nasinya menggunakan nasi putih biasa kemudian di samping nasinya tersebut terdapat berbagai lauk, terkadang nasi ambengnya juga menggunakan nasi kuning terkadang juga nasi uduk. 

banyak warga paciran yang menanti acara ini digelar, namun pada saat pandemi seperti ini maka tradisi tersebut tidak dilaksanakan sementara, sangat disayangkan karena adanya pandemi warga paciran tidak bisa menikmati tradisi mereka.

cukup sekian artikel saya kali ini kurang lebihnya mohon maaf dan semoga artikel ini menarik bagi kalian. tysm!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun