Jeda, rasanya aku terlalu lelah dengan arena dramaku, aku butuh jeda. Ya, kali ini aku memilih jeda. Jeda dari hiruk-pikuk dunia.
Ah bukan, mungkin aku saja yang terlalu mendramatisir,yang selama ini sudah terlalu larut dalam arena drama.
Asyik memang, namun pada akhirnya kan kau temui titik jenuh itu. Baguslah, kau bertemu dengan titik itu.
Sejatinya bumi ini sekedar arena drama. Yang bahkan kamu sendiri akan bingung sebenarnya lakonmu ini menjadi siapa? Menjadi tokoh yang berkarakter seperti apa? Itu semua bisa terjadi karena bukan kita penulis skenario nya tapi Dia Sang Maha Pencipta..
Terlepas dari itu semua, kita masih punya kesempatan untuk menjadi lakon terbaik-Nya.Â
Berdo'a pada-Nya,
Ikuti alur-Nya..
Jeda, aku bersyukur. Segala kepenatan ini menyadarkan ku. Aku tak bisa apa-apa. Biarkan Sang Pencipta yang menuntunku saja. karena aku sungguh tak berdaya.
Ada cinta dalam jeda..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H