Mohon tunggu...
Fina Septiana
Fina Septiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Menulis menjadi salah satu sebab teraturnya kadar emosi seseorang. Sehingga, memulainya sejak dini adalah sesuatu yang wajar. Meski masih abal-abal, tapi meyakini adanya proses pertumbuhan tidak bisa disangkal. Teruslah menulis sampai titik darah penghabisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Heran

31 Januari 2023   17:32 Diperbarui: 31 Januari 2023   17:34 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasihatpun dilanjut oleh Najmah,

"Terlebih lagi nih, Dir. Ilmu yang kita pelajari sekarang itu bukan ilmu yang main-main loh, tapi ilmu agama, yang dimana cara mendapatkan ilmu agama itu nggak mudah. Kenapa aku bisa bilang begini? Karena pemahaman ilmu agama itu tidak hanya dibutuhkan orang yang cerdas, otak yang encer tapi juga harus menghadirkan hati yang ikhlas dan sabar. Soalnya ilmu ini berkaitan dengan kita sama Allah. Jadi kalau kita masih mikirin gimana pandangan orang tentang hasil ujian (ujian akhir yang dibuat oleh manusia) perlu dipertanyakan tuh niat menuntut ilmu kita untuk apa? Bener, nggak temen-temen?"

"Yups, bener banget tuh apa kata Najmah. 100 buat kamu!" Seru Nabilah.

"Iya sih, apa yang kalian omongin itu bener semua, tapi tetep aja kau kepikiran sama hasil nilaiku nanti. Aku nggak terbiasa dapet nilai mepet KKM gini selama aku bersekolah, guys. Jadi sedih banget aku." Jelas Dira.

"Hallah, nggak papa. Yang penting kita semua sudah berusaha untuk mendapatkan ilmu yang dimintakan, masalah hasil sih kita harus benar-benar mengedepankan tawakal. Apapun hasil yang keluar berarti itu memang takdir yang diberikan Allah ke kita."

"Selain tawakal biasanya aku banyak-banyakin istighfar juga sih selama ujian sampai waktu pengumuman hasil nilai. Bukan niat supaya hasil ujianku bagus, jadi aku banyak beristighfar, tapi lebih ke nenangin hati aja gitu biar tenang nggak panikan.Hahah" Jawab Desinta penuh makna dan tawa.

Suasana kelaspun beralih ramai karena ulah Dira tadi. Tapi setelah mendengarkan beberapa nasihat yang disampaikan teman-temannya Dira pun lebih tenang dan melanjutkan tugasnya yang masih belum usai juga. Dira merenungi semua perkataan teman-temannya itu sambil mengerjakan tugas. Dira juga bersyukur karena mendapatkan circle pertemanan yang baik seperti mereka. Tapi tiba-tiba...

"Aaaaaagh, aku nggak tenang, masih juga kepikiran.", teriak Dira sambil keluar kelas sambil nutup daun pintu dengan kerasnya.

Semuanya pun terkaget terutama Najmah yang kebetulan duduk deket pintu kelas.

***

Kisah singkat ini mengajarkan kepada kita agar selalu memperhatikan segala niat yang ada di hati. Selain itu, juga harus menghadirkan pengharapan ridho serta pandangan dari Allah semata, bukan dari pandangan manusia bahkan jin. Haha, karena segala hal yang berkaitan dengan agama akibatnya akan kembali ke kita sendiri. Bener, nggak? Apalagi kalau soal pahala, pasti pahala yang kita dapat sama seperti apa yang kita niatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun