Apa yang kalian pikirkan mendengar kata dosen? Pasti kalian berfikir bahwa dosen itu killer, selalu memberikan tugas yang banyak dan lain sebagainya. Ya... mungkin kebanyakan orang berfikir seperti itu, tapi ya bisa dikatakan itu benar wkwk. Namun setiap dosen pasti mempunyai cara sendiri dalam mengajar. Dan tujuan mereka adalah untuk memberikan pendidikan, pengetahuan, pengalaman dan lain sebagainya.Ā
Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Nama saya Fina Rosyada mahasiswa UIN MALIKI MALANG. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan semester 2. Nah, disini saya ingin berbagi cerita mengenai salah satu dosen yang menurut saya dan semua teman-teman mahasiswa lainnya yang pernah diajar oleh beliau ini akan berasumsi bahwa dosen satu ini beda dari dosen yang lainnya. Karena apa? Karena beliau ini sangat unik, seruu, asik dan santuy (kata mahasiswa sekarang hehehe).Ā
Bagaimana tidak dikatakan unik jika pada awal pertemuan saja beliau sudah memberikan kesan yang begitu lucu. Ya..., beliau menge prank semua kelas salah satunya termasuk kelas saya. Beliau mengatakan bahwa beliau adalah asisten dari dosen yang mengajar kami. Beliau ditugaskan untuk menggantikan dosen kami yang sedang ada urusan.Ā
Beliau juga menakut-nakuti kami dengan mengatakan bahwa dosen yang akan mengajar kami sangat killer. Jika kita terlambat sedikit saja kita tidak boleh mengikuti mata kuliah tersebut. Beliau mengatakan bahwa beliau tidak lulus lulus dikarenakan dosennya yang killer. Kita sebagai mahasiswa baru (MABA) masih sangat polos dong hehehe... dengan mudahnya kita mempercayai itu. Tetapi prank beliau tidak berlangsung lama karena pada hari itu juga beliau ketauan kalau sedang mengeprank kami.
Ā Beliau adalah bapak EDI PURWANTO,M.Si atau biasanya mahasiswa memanggilnya dengan panggilan ā pak ediā atau ābroā atau juga ācakā. Pak edi mengajar mata kuliah pancasila dan kewarganegaraan. Kalian pasti berfikir bahwa mata kuliah pancasila dan kewarganegaraan itu sangat membosankan dimana kita harus mendengarkan penjelasan tentang materinya dan pada umumnya disuruh menghafal norma-norma, UUD 1945, Sumpah Pemuda dan lain sebagainya seperti waktu di SMP dan SMA dulu.Ā
Namun, disini saya ingin merubah pemikiran kalian tentang itu semua. Beliau tidak pernah memberatkan tugas kepada mahasiswanya. Malah beliau menjadikan kami sebagai temannya karena beliau ingin kami bisa bersosialisasi dengan beliau tanpa adanya rasa tegang dan takut (seperti ditagih utang wkwk) tetapi tidak lupa akan sopan dan santun. Ā
Selama satu tahun saya diajar oleh bapak edi saya tidak pernah merasakan yang namanya bosan karena cara mengajar beliau yang seru itu yang bisa membuat saya senang mengikuti mata kuliah ini. Jika berbicara tentang tugas, pak edi jarang memberikan tugas yang bisa membuat otak saya berputar putar seperti bayangan burung-burung yang mengelilingi kepala saya wkwk.Ā
Jika didalam kelas beliau mengajarkan kami cara bersosialisasi dengan teman sebaya dan dalam pembelajaran ini tidak selalu tertuju pada materi saja. Pak edi sering mengajak kita berdiskusi dengan pemikiran dan penalaran kita sendiri dan secara tidak langsung itu mengajarkan kita bagaimana cara berfikir dan menalar tentang materi yang sedang dibahas.Ā
Jika ada waktu luang maka pak edi akan mengajak kita seperti menyanyi bersama atau menonton film dan menari Ā di dalam kelas sehingga itu dapat mengurangi rasa kebosanan yang melanda kita hehe.Tidak heran jika beliau sangat disenangi oleh banyak mahasiswa. Pak edi pernah menyuruh membuat tugas video yang isinya tentang harapan-harapan kita untuk indonesia setelah pemilihan presiden dan wakil presiden pada waktu semester satu dan itu membuat saya bisa menyampaikan keinginan saya untuk Indonesia menjadi lebih baik.Ā
Dari sini saya berfikir bahwa tidak semua dosen itu killer tetapi ada juga dosen yang asik, seru, ramah, santai seperti pak edi ini contohnyaJ. Hal yang saya dapatkan dari mengikuti dua mata kuliah ini yaitu pancasila dan kewarganegaraan adalah tentang bagaimana saya bisa mengerti mengenai politik, hak asasi manusia dan bisa menjadi warga negara yang baik untuk indonesia dan menjadi mahasiswa yang berperan penting untuk memajukan bangsa ini kedepannya.Ā
Apalagi dengan maraknya virus covid-19 yang sedang terjadi di masyarakat ini membuat kita harus waspada dan berhati-hati untuk selalu menjaga diri kita. Kita sebagai warga negara harus patuh terhadap peraturan pemerintah untuk menjauhi kerumunan dan jangan bepergian bila tidak perlu. Ini adalah salah satu bentuk partisipasi kita sebagai warga negara yang baik. Ini adalah sedikit cerita pengalaman saya mengenai dosen yang seru abis dan beda dari dosen yang lain juga hal-hal yang sudah saya dapatkan dari pengajaran beliau selama ini.