Mohon tunggu...
Fina Priyansa Utami
Fina Priyansa Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Made to Perpection!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konvergensi Media dan Pengaruhnya terhadap Rekayasa Opini Publik

18 Januari 2024   16:33 Diperbarui: 18 Januari 2024   16:53 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dalam era konvergensi media, transformasi signifikan terjadi dalam cara informasi disajikan dan dikonsumsi. Salah satu bidang yang terkena dampak besar adalah representasi isu-isu lingkungan. Konvergensi media merujuk pada perpaduan antara media cetak, televisi dan digital, menciptakan ekosistem media yang terintegrasi. Dalam konteks pemberitaan lingkungan, konvergensi media membuka pintu untuk penggunaan beragam format, mulai dari berita online, podcast, hingga konten multimedia yang memanfaatkan visual dan narasi untuk menyampaikan informasi. Media digital memainkan peran sentral dalam menyebarkan informasi tentang lingkungan. Namun, perlu diakui bahwa narasi yang disajikan tidak selalu netral. Terdapat kecenderungan untuk menghadirkan isu-isu lingkungan dengan cara yang dramatis atau sensasional, terutama dalam upaya menarik perhatian pembaca atau penonton.

Fiddler (2003:39) menyatakan kehadiran konvergensi media sebagai salah satu bentuk mediamorfosis yaitu suatu transformasi media komunikasi yang biasanya ditimbulkan akibat hubungan timbal balik yang rumit antara berbagai kebutuhan yang dirasakan, tekanan persaingan dan politik, serta berbagai inovasi sosial dan teknologi. Menurut Kelly (2011:10), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Definisi tersebut merupakan definisi informasi dalam pemakaian sistem informasi.

Konvergensi media memungkinkan penyebaran informasi secara cepat, namun juga memberikan kekuasaan besar dalam merekayasa opini publik. Penggunaan teknik framing dan penonjolan aspek-aspek tertentu dalam pemberitaan dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat dan menanggapi isu-isu lingkungan. Pemilihan bahasa, gambar, dan framing dapat memberikan interpretasi yang berbeda terhadap fakta yang sama. Tantangan utama yang dihadapi dalam narasi lingkungan adalah risiko penyederhanaan kompleksitas isu-isu lingkungan atau bahkan kesalahan interpretasi. Namun, konvergensi media juga memberikan peluang untuk melibatkan audiens secara lebih interaktif melalui platform digital, memungkinkan terjadinya dialog dan partisipasi yang lebih besar dalam diskusi lingkungan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun