Mohon tunggu...
Finanda Resta Claudia
Finanda Resta Claudia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa ppkn di UNJA yang mempunyai hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Pernikahan Adat Jawa "Temu Manten" yang Masih Dilestarikan Masyarakat Suku Jawa di Berbagai Daerah hingga Saat Ini

26 April 2024   22:49 Diperbarui: 26 April 2024   22:55 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahar Kembul, Pada prosesi ini kedua mempelai saling menyuapi makanan dan minuman yang telah di sediakan makanannya terdiri dari nasi kuning dan lauk-pauk yang telah di sediakan, setelah itu saling memberi air minum dengan air putih. Inti makna dari prosesi ini yaitu kedua mempelai bisa mempunyai rumah tangga yang harmonis, melalui suka duka kehidupan rumah tangga bersama, memcahkan suatu permasalahan dengan kepala dingin, atau adanya rasa saling mengalah satu sama lain. 

Mapag Besan, Setelah semua rangkaian prosesi di jalankan oleh kedua mempelai, di lanjutkan dengan penjemputan orang tua mempelai pria oleh kedua orang tua mempelai wanita, di mana pada prosesi-prosesi di atas orang tua dari mempelai pria tidak mengikuti rangkaian prosesi tersebut, dan menunggu di depan gerbang acara atau di depan rumah mempelai wanita. Ibu dari kedua mempelai berada di muka dan di ikuti oleh ayah dari kedua mempelai di belakangnya. Mapag besan ini mempunyai makna kerukunan antara keluarga kedua mempelai. 

Sungkeman, atau berlutut kepada kedua orang tua mempelai, dimana orang tua duduk di kursi dan kedua mempelai duduk bersimpuh mengahadap orang tua sambil bersalaman. Dan orang tua membisikkan nasehat-nasehat kepada kedua mempelai. Prosesi ini dilakukan oleh orang tua mempelai pria dan mempelai perempuan secara bergantian. Makna dari sungkeman ini yaitu tanda bakti anak kepada kedua orang tua yang telah mendidik dan merawat mereka dari kecil hingga dewasa, dan hingga mereka siap untuk berkeluarga. Kedua mempelai memohon restu untuk menjalani rumah tangga mereka dengan baik dan sesuai harapan dan doa orang tua dan juga meminta maaf atas segala khilaf dan kesalahan yang mereka lakukan selama mereka di rawat dan di besarkan oleh orang tua. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun